Tempo Edisi Khusus Wiji Thukul, 13 - 19 Mei 2013 | Page 28

PERTEMUAN TERAKHIR DI PARANGTRITIS 64 T ELEPON di ruang kerja Jaap Erkelens, Kepala Kantor Koninklijk Instituut voor Taal,Land- en Volkenkunde (KITLV) Perwakilan Jakarta, berdering. Erkelens langsung mengangkatnya dan penelepon pun berbicara. Awalnya ia tak mengenali siapa sang penelepon. Apalagi orang itu tak pernah menyebut jati diri. Baru beberapa saat kemudian Erkelens menyadari orang di ujung telepon itu adalah Wiji Thukul. ”Pesannya singkat. Hanya mengatakan mau datang ke kantor untuk bertemu,” ujar Erkelens, yang kini berusia 74 tahun, saat ditemui di kediamannya di Hilversum, Belanda, pertengahan Maret lalu. Begitulah Jaap Erkelens mengakrabi tata cara Thukul jika ingin bertemu. Dia selalu menelepon lebih dulu. Selain itu, pertemuan hanya terjadi di kantor. ”Dia tidak pernah datang ke rumah saya. Mungkin kalau ke kantor lebih aman karena banyak orang keluar-masuk,