Tempo Edisi Khusus Wiji Thukul, 13 - 19 Mei 2013 | Page 108

Ia mudah dikenali dari bicaranya yang pelo. Selama pelarian, ia menghindari pembicaraan dengan sembarang orang. Mata kanan cedera pada 1995 saat demo buruh PT Sritex, setelah aparat membenturkan wajahnya ke mobil. Ia sering memakai topi supaya tidak mudah dikenali. Untuk menyamarkan badannya yang kerempeng, ia memakai jaket ketika ke luar rumah. ● ● ● ● Dalam Pelarian GARA-GARA melawan penguasa Orde Baru, Wiji Thukul dikejar-kejar. Namanya disebut-sebut di televisi oleh seorang jenderal sebagai dalang kerusuhan 27 Juli 1996 di Jakarta. Selama dua tahun, bekas kuli pelitur mebel, aktivis buruh, dan seniman itu menjelajahi hampir separuh Indonesia untuk bersembunyi. Ketika Orde Baru runtuh, ia tidak keluar dari persembunyiannya. Hingga kini. Banyak laporan masuk tentang keberadaan anak tukang becak Sorogenen itu. Tapi belum satu pun terbukti. Berikut ini rute pelarian Thukul dan laporan tentang keberadaannya setelah ia dilaporkan menghilang. ILUSTRASI: KENDRA PARAMITA SETELAH PARA JENDERAL MARAHMARAH -Edisi Khusus-