Suara Golkar edisi Januari 2013 | Page 9

laporan utama MEMBANGUN DARI DESA, MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT: SEKALI LAGI, PERBAIKAN INFRASTRUKTUR Foto: www.suara-tamiang.com JAKARTA, SUARA GOLKAR– Selama bertahun-tahun pemerintah maupun masyarakat dan dunia usaha mengeluhkan belum memadainya infrastruktur. Pemerintah pun berkali-kali mengakui masalah itu dan menyatakan komitmen untuk memperbaiki atau meningkatkan anggaran perbaikan infrastruktur. Namun, seiring dengan bergantinya tahun, kenyataannya masih belum banyak berubah. Meski saat ini minat investasi di Indonesia sangat tinggi, namun daya saing Indonesia tetap lemah. Salah satu penyebab utamanya adalah kondisi infrastruktur tersebut. “Kalau bicara infrastruktur memang luas. Oleh karena itu, Partai Golkar selalu mendorong pembangunan infrastruktur. Karena infrastruktur itu merupakan lokomotif pertumbuhan ekonomi. Tanpa perbaikan infrastruktur, daya saing kita tetap lemah,” ujar Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Muhidin M. Said di Jakarta, Rabu (4/12/2013). Sebagaimana kita ketahui bahwa saat ini minat berinvestasi di Indonesia sangat tinggi. Indonesia menduduki peringkat ke-4 sebagai negara paling prospektif untuk tujuan investasi langsung pada 2013-2015. Tetapi daya saing Indonesia masih lemah, yaitu peringkat 82 dari 148 (survei pada 2013). Memang ada kenaikan sepuluh peringkat dari tahu 2012 yaitu peringkat 92. Dan kenaikan itu karena faktor infrastruktur. Saat ini rasio anggaran infrastruktur terhadap gross domestic product (GDP) relatif kecil dibandingkan negara-negara ASEAN. Rasio pembiayaan infrastruktur kita juga relatif sangat kecil yaitu 2,5% dari GDP. Itu artinya kecil sekali jika dibandingkan dengan negara lain seperti Cina yang sudah mencapai ± 8% dari GDP dan Malaysia mencapai ± 5% dari GDP. Akibatnya, selain daya saing rendah, kini kemacetan menjadi pemandangan lazim di mana-mana, utamanya di kota-kota besar. Wacana sangat serius dari pemerintah untuk meningkatkan pembiayaan infrastruktur, pada implementasinya sangat kecil sekali. 9