laporan utama
MEMBANGUN DARI DESA,
MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT:
SEKALI LAGI, PERBAIKAN INFRASTRUKTUR
Foto: www.suara-tamiang.com
JAKARTA, SUARA GOLKAR–
Selama bertahun-tahun pemerintah
maupun masyarakat dan dunia usaha
mengeluhkan belum memadainya
infrastruktur.
Pemerintah
pun
berkali-kali mengakui masalah itu
dan menyatakan komitmen untuk
memperbaiki atau meningkatkan
anggaran perbaikan infrastruktur.
Namun,
seiring
dengan
bergantinya tahun, kenyataannya
masih belum banyak berubah. Meski
saat ini minat investasi di Indonesia
sangat tinggi, namun daya saing
Indonesia tetap lemah. Salah satu
penyebab utamanya adalah kondisi
infrastruktur tersebut. “Kalau bicara
infrastruktur memang luas. Oleh karena
itu, Partai Golkar selalu mendorong
pembangunan infrastruktur. Karena
infrastruktur itu merupakan lokomotif
pertumbuhan ekonomi. Tanpa
perbaikan infrastruktur, daya saing
kita tetap lemah,” ujar Wakil Ketua
Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai
Golkar Muhidin M. Said di Jakarta,
Rabu (4/12/2013).
Sebagaimana kita ketahui bahwa
saat ini minat berinvestasi di Indonesia
sangat tinggi. Indonesia menduduki
peringkat ke-4 sebagai negara paling
prospektif untuk tujuan investasi
langsung pada 2013-2015. Tetapi
daya saing Indonesia masih lemah,
yaitu peringkat 82 dari 148 (survei
pada 2013). Memang ada kenaikan
sepuluh peringkat dari tahu 2012 yaitu
peringkat 92. Dan kenaikan itu karena
faktor infrastruktur.
Saat ini rasio anggaran
infrastruktur
terhadap
gross
domestic product (GDP) relatif kecil
dibandingkan negara-negara ASEAN.
Rasio pembiayaan infrastruktur kita
juga relatif sangat kecil yaitu 2,5%
dari GDP. Itu artinya kecil sekali jika
dibandingkan dengan negara lain
seperti Cina yang sudah mencapai ±
8% dari GDP dan Malaysia mencapai
± 5% dari GDP. Akibatnya, selain daya
saing rendah, kini kemacetan menjadi
pemandangan lazim di mana-mana,
utamanya di kota-kota besar.
Wacana sangat serius dari
pemerintah untuk meningkatkan
pembiayaan infrastruktur, pada
implementasinya sangat kecil sekali.
9