laporan utama
JAKARTA, SUARA GOLKAR—
Sejarah kelahiran partai Golkar diawali
dengan ikhtiar kelompok-kelompok
organisasi fungsional yang antikomunis
dan nonafiliatif ke partai politik
untuk duduk bersama menghimpun
kekuatan. Sebuah rancang bangun
yang dibidani oleh ABRI, dalam hal ini
TNI AD, guna merumuskan langkahlangkah strategis membangun bangsa
yang lebih maju.
Tepatnya, 20 Oktober 1964, setelah
melalui berbagai perkembangan,
seluruh organisasi fungsional yang
berhimpun di bawah Sekretariat
Bersama Golongan Karya (Sekber
Golkar) berkumpul dan bertemu.
Selain memilih Brigjen Djuhartono
sebagai Ketua Sekber, pertemuan
yang dihadiri 97 organisasi golongan
karya tersebut juga membahas AD/
ART Sekber Golkar.
Selanjutnya, Sekber Golkar
mengadakan musyawarah kerja
nasional (mukernas) pertama pada
9-11 Desember 1965 dengan hasil
terciptanya Garis-Garis Besar
Haluan Perjuangan Golkar, Program
Aksi, Konsolidasi Organisasi serta
Pembinaan Anggota.
Begitu rezim berganti, Sekber
Golkar terus mengupayakan perbaikan
dan pembenahan. Mukernas kedua
pada 2-7 November 1967 adalah jalan
awal konsolidasi. Di bawah komando
Mayjen TNI Soeprapto Soekowati,
strategi baru menyatukan berbagai
golongan karya dijajal dengan
kelompok induk organisasi (Kino).
Dari upaya itu kemudian disepakati
dibentuknya Kino-Kino melalui SK No.
KEP/507/SekberGolkar/1969 tanggal
9 Oktober 1969. Terdapat 7 Kino
yaitu SOKSI, MKGR, Kosgoro, Ormas
Hankam, Profesi, Gakari, dan Kino
19