Suara Golkar edisi Januari 2013 | Page 19

laporan utama JAKARTA, SUARA GOLKAR— Sejarah kelahiran partai Golkar diawali dengan ikhtiar kelompok-kelompok organisasi fungsional yang antikomunis dan nonafiliatif ke partai politik untuk duduk bersama menghimpun kekuatan. Sebuah rancang bangun yang dibidani oleh ABRI, dalam hal ini TNI AD, guna merumuskan langkahlangkah strategis membangun bangsa yang lebih maju. Tepatnya, 20 Oktober 1964, setelah melalui berbagai perkembangan, seluruh organisasi fungsional yang berhimpun di bawah Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) berkumpul dan bertemu. Selain memilih Brigjen Djuhartono sebagai Ketua Sekber, pertemuan yang dihadiri 97 organisasi golongan karya tersebut juga membahas AD/ ART Sekber Golkar. Selanjutnya, Sekber Golkar mengadakan musyawarah kerja nasional (mukernas) pertama pada 9-11 Desember 1965 dengan hasil terciptanya Garis-Garis Besar Haluan Perjuangan Golkar, Program Aksi, Konsolidasi Organisasi serta Pembinaan  Anggota. Begitu rezim berganti, Sekber Golkar terus mengupayakan perbaikan dan pembenahan. Mukernas kedua pada 2-7 November 1967 adalah jalan awal konsolidasi. Di bawah komando Mayjen TNI Soeprapto Soekowati, strategi baru menyatukan berbagai golongan karya dijajal dengan kelompok induk organisasi (Kino). Dari upaya itu kemudian disepakati dibentuknya Kino-Kino melalui SK No. KEP/507/SekberGolkar/1969 tanggal 9 Oktober 1969.  Terdapat 7 Kino yaitu SOKSI, MKGR, Kosgoro, Ormas Hankam, Profesi, Gakari, dan Kino 19