Suara Golkar edisi Januari 2013 | Page 17

laporan utama MERAPATKAN BARISAN SEBELUM TANDING JAKARTA, SUARA GOLKAR—Pemilu legislatif 2014 tinggal dua bulan lagi. Ibarat menghadapi sebuah pertandingan, seluruh partai politik (parpol) peserta pemilu tengah bersiap-siap. Masing-masing parpol juga tengah bersiap untuk menjadi pemenang, atau paling tidak, lolos dari electoral treshold agar bisa bertahan hingga ke pemilu berikutnya. Sebagai parpol yang menjadi mayoritas tunggal di masa Orde Baru dan termasuk dua besar setelah Reformasi, Partai Golkar juga bersiap-siap merebut kembali kemenangan di pemilu tahun ini. Tekad meraih kembali kemenangan di pemilu tahun ini membuat Partai Golkar mesti melakukan banyak hal. Akbar Tanjung, mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar, punya usulan: “Partai Golkar mesti menjaga divisi kelembagaan, strukturnya. Dan infrastruktur yang mampu menjangkau lapisan masyarakat yang ada di bawah. Juga, kader-kader partai yang betul-betul mempunyai komitmen keterpanggilan untuk mendukung misi partai, karena itu yang menjadi kekuatan kita,” katanya ketika ditemui Suara Golkar di Akbar Tanjung Institute, Jakarta, Selasa (21/01) lalu. Untuk menggarap dua bagian ini, Akbar juga menyaratkan bahwa komunikasi antara pemimpin Partai Golkar dengan kadernya mesti terus dilakukan. Komunikasi ini adalah bukti adanya perhatian yang karenanya kader partai terpanggil memperjuangkan misi partai. “Itu penting betul, komunikasi pemimpin dengan kadernya itu harus dilakukan. Itu yang harus kita perkuat,” kata Akbar. Memperjuangkan misi partai bagi kader Partai Golkar di masyarakat adalah membuat Golkar tetap menjadi pilihan rakyat. Oleh karena itu, setiap kader di masing-masing daerah pemilihan (dapil) mesti berjuang keras untuk memenangkan hati rakyat, sebagaimana diusulkan Cosmas Batubara, salah satu petinggi Partai Golkar dan mantan Menteri Negara Perumahan Rakyat di era Orde Baru. “Untuk 2014 agar Golkar bisa menang, setiap kader di dapil harus bekerja lebih keras memenangkan hati rakyat. Golkar perlu fokus menangkan pileg. Setelah itu baru menyusun strategi untuk pemenangan pilpres. Pileg merupakan titik awal yang sangat penting untuk masuk pilpres. Saya sendiri sangat optimistis Golkar bisa mendapatkan suara yang signifikan,” kata Cosmas saat ditemui Suara Golkar di Jakarta, Kamis (16/01) lalu. Memenangkan hati rakyat artinya menjaga kepercayaan rakyat. Salah satunya dengan tidak korupsi. Itu pula yang diingatkan Abdul Ghafur, mantan petinggi Golkar dan Menteri Pemuda dan Olah Raga di era Orde Baru. Partai Golkar jangan sampai terjangkiti penyakit korupsi hingga meluas. “Golkar harus konsekuen dengan apa yang dilaksanakan itu. Harus betul- 17