SeminariGospel 02 | Page 26

PRAISE & WORSHIP
lalu dalam KELUARAN 18:10, dan hampir di seluruh kitab PL, kita jumpai kata ini, yang paling banyak ada dalam kitab MAZMUR.
2. Sachah הַחַש( bahasa Ibrani) �to bow down, bowed in worship, artinya membungkukkan badan, sikap tunduk menyembah kepada seseorang yang dianggap pantas, layak dihormati dan dihargai seperti raja, pemimpin dan juga kepada Tuhan. Kata ini kita temukan dalam 1 TAWARIKH 16:29;“ Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan” dan MAZMUR 29:2;“ Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan!” jadi kata ini menunjuk pada tindakan menyembah, yaitu: berlutut, bersujud ataupun membungkuk dengan muka sampai ke tanah. Dan tindakan menyembah kepada Tuhan menunjukkan rasa hormat kita akan kedaulatan Tuhan sebagai Raja, sebagai Tuhan Sang Pencipta, pemilik hidup kita dan Majikan Agung kita, diekspresikan saat kita menyembah dengan bersujud atau berlutut. Sikap ini juga menunjukkan bahwa kita tunduk dan taat pada apa yang dikehendaki Tuhan, menghormati ketetapan Tuhan sebagai sesuatu yang harus dilakukan tepat sesuai apa yang diinginkan-Nya.
Seperti jika kita melihat film-film cerita kerajaan, ketika titah raja disampaikan, maka orang yang menerima titah raja itu haruslah mendengarkan titah itu dengan sikap hormat yang ditunjukkan dengan bersujud, berlutut dan membungkukkan badan dan kepala tertunduk sepanjang titah itu dibacakan oleh pembawa pesan, dan akhirnya ketika titah itu selesai dibacakan, maka orang yang menerima titah tersebut harus menyatakan bahwa dia siap melakukan sesuai apa yang diperintahkan dalam titah itu.
Demikianlah juga jika kita datang menyembah Tuhan dengan ekspresi fisik berlutut, ataupun membungkukkan badan dengan kepala tertunduk, maka itu berarti kita menunjukkan penghargaan tertinggi kepada Tuhan, penghargaan yang lahir dari rasa syukur kepada Tuhan atas semua kebaikan-Nya yang sudah kita alami dalam hidup kita, dan sikap hati kita harus menyatakan bahwa kita tunduk dan siap dengan taat melakukan kehendak-Nya bagi kita.
Jadi, jika kita datang menyembah kepada Tuhan karena menginginkan sesuatu, supaya Tuhan melakukan kebaikan bagi kepentingan kita, mengharap berkat materi akan diberikan, mujizat akan terjadi, sebenarnya adalah sikap yang salah, karena menyembah Tuhan berarti memberikan penghormatan kepada Tuhan karena bersyukur, sebab Tuhan sudah melakukan kebaikan-kebaikan dalam hidup kita, jadi tidak perlu lagi mengharap kebaikan Tuhan, karena kita sudah mengalami kebaikan Tuhan. Penyembahan yang sejati harus disertai dengan” kekudusan”, yang ditunjukkan dengan sikap hati yang murni dan tulus kepada Tuhan, jangan mengotori hati kita dengan keinginan-keinginan duniawi, tetapi hati kita harus dipenuhi dengan keinginan yang sungguh-sungguh untuk dekat dengan Tuhan, disertai komitmen untuk memperoleh bagian dalam kekudusan Tuhan, mengikis tabiat dosa dan kenajisan sampai kita benar-benar sujud menyembah Tuhan berhiaskan kekudusan.
Selanjutnya kita akan membahas kata“ menyembah / penyembahan” dalam Alkitab Perjanjian Baru:
1. Latreuo λατρεύω � to serve, to worship, artinya melayani / menyembah Allah dengan tekun, dilakukan setiap saat, berkesinambungan. Kata ini bisa juga diartikan“ beribadah” seperti yang tertulis dalam KISAH PARA RASUL 26:7;
SeminariGOSPEL. com
SG | JULI 2016 | 25