| cerpen
Sudah hampir lima hari Jannah tidak sedarkan diri . Selama lima hari itulah tidak putus-putus ziarah dari kaum keluarga dan sahabat-sahabat . " Alhamdulilah , keadaan isteri encik semakin stabil . Dia dah mula respon , tapi keadaannya masih lemah . In shaa Allah , dia seorang yang sangat kuat . Sama-sama kita doakan yang terbaik ." Kata-kata dari Doktor Fatimah itu cukup melegakan .
Bayinya sudah boleh dibawa pulang . Iskandar pulang untuk menghantar keluarganya dan bersiap-siap untuk kembali semula ke hospital . Pintu kamar dibuka , katil itu kosong ! Iskandar bergegas mencari Doktor atau jururawat .
" Nurse ! Isteri saya mana ??" Soalnya pada salah seorang jururawat disitu . " Oh Puan Jannah ya ? Beliau dah dipindahkan ke wad biasa . Beliau dah sedar tadi . Keadaannya baik-baik saja ." Ujar jururawat itu sambil tersenyum .
* * * * * * * * * *
" Assalammualaikum , isteri abang ." Ujar Iskandar . " Waalaikummusalam , abang ." Balas Jannah , tersenyum manis walau masih lemah . Iskandar menghampiri aku , tangannya aku raih dan aku kucup , penuh rindu . Dahiku juga dikucup , penuh syahdu .
" Abang rindu Jannah ." Bisiknya . Aku tersipu-sipu malu . " Jannah jangan seksa abang lagi ye ? Abang tak sanggup kehilangan sayang ." Ujarnya lagi sambil mengusap lembut wajahku .
" In shaa Allah , selagi di izin Allah , Jannah akan terus bersama abang . Kita besarkan anakanak sama-sama ye , kita tua sama-sama .." Balasku . " Sampai Jannah ." Katanya . Aku mengangguk . Iskandar mendakap erat tubuhku .
* * * * * * * * * * Kepulanganku disambut dengan penuh syukur . Anak yang baru dilahirkan , ini kali pertama wajahnya aku tatap , tubuhnya aku dakap , aku cium penuh rindu . Afiq juga aku rangkul erat . " Buah hati ummi ." Kataku . " Buah hati baba dan ummi ." Tambah Iskandar . " Anak kamu ni nama apa ? Belum ada nama lagi ni .." Soal mama .
04