Rumah Buku e-zine rumah buku vol.3 | Page 18

| puisi
Aneh Itu Aku
Saat ini aku di rundung rindu pada sebuah wajah yang selalu tersenyum tipis saat melihat aku dan lalu pandangannya di buang ke luar jendela usang . Wajah tua itu sayup dibuai angin saban petang .
Kehidupan kami yang serba kekurangan dan di himpit kemiskinan tak pernah meruntuhkan semangat tua itu untuk terus berjuang demi membesarkan aku dalam mengenal sebuah kehidupan .
“ Anakku saat kau dewasa bersama waktu jangan pernah mengalah dengan manusia dan tetaplah berdiri pada paksimu yang satu dan jitu tanpa ragu kerana keanehanmu mampu membunuh jiwa mereka .” Pesanan bonda kian sayup di telingaku .
Ya aku aneh ? Jadi kenapa ? Kenapa mulut mereka bersuara ? Ahhh persetanan kata nista Dari mereka yang berdusta Mereka hanya pertualang Pertualang yang mati telanjang Gigih mendaki pada baki-baki daki Yang hatinya penuh hasad dengki Kerana telinganya sengaja di pekak tuli Yang matanya di tutup rapi Yang mulutnya berkata nista tanpa henti Kerana jiwanya mati saat berdiri . alam maya
cerita sana sini komunikasi sampai pagi tenggelam dalam dunia ICT hingga kau lupa tugas hakiki
manusia .. mohon sedar diri
oleh : miazarafarhani
Afaf Salleh
16