Rumah Buku e-zine rumah buku vol.3 | Page 17

| puisi
Gadis Ego | 0047 | 291216
Dia ; gadis dan egonya , Manusia mula berprasangka , Menyangka dia perempuan tiada rasa , Cuma tahu fikir tentang dirinya , Tiada akan belas pada siapa-siapa , Kerna dia ; hati lain hancur binasa , Padahal kala sepi ; dia meraung terseksa .
Dia ; gadis dan egonya , Manusia cuma tahu menilai , Melalui mata yang buta , Hati turut sarat dengan dosa , Seakan merekalah kelak di syurga , Dan gadis itu , Mengemis di kaki neraka manusia , Mengharap seteguk cinta untuk bahagia , Namun mereka menghukum dia , Dengan merampas senyumannya .
Dia ; gadis dan egonya , Kala dulu , dia insan tanpa fikir diri , Mereka pijak hingga mati , Terseksa erangan hingga langit Ilahi , Dan saat ini , dia menjadi ego sendiri , Mereka kata dia itu ; suka menyakiti , Sedang dia cuma melindungi , Hati yang pernah disakiti .
DENDAM SEORANG INSAN GILA
Sebuah dendam yang bersarat dijiwa , Berkesumat terperap didalam dada , Meluap-luap mengenggam membara , Begitu menjengkilkan segelintir manusia .
Rasanya ingin membenam ke dalam tanah , Biar terperosok di situ , Biar mencium tanah merah , Duduk di sana bersama batu .
Perasaan itu tak tertahan lagi , Ia seakan mahu meletupi , Aku mesti melepaskannya , Aku mahu menikam seenaknya .
Ya , aku memang gila , Kenapa aku gila ? Kerna perbuatan insan yang tiada peri manusia , Yang memaksa aku menjadi raksasa .
oleh : Abdul Syahid Temerloh
Dia ; gadis dan egonya , Mereka bangkitkan ego yang mati , Membiarkan dia hidup tanpa air mata suci , Menunjukkan wajah tenang acap kali , Sedang hatinya telah rabak ditikam duri , Berkali-kali , Mereka masih bahagia lalu pergi , Tanpa sedikit pun mereka sesali , Mereka yang sebenarnya ego ; kini terbukti .
Cuma melindungi hati yang pernah disakit . Mengertilah . :')
- Selenophile -
15