Rumah Buku e-zine rumah buku vol.3 | Page 15

| puisi
PSIKOPAT DAHAGAKAN DARAH
Tatapan sinis manusia Bisa bikin aku mati merasa
Kata kata jelik yang menikam Diam diam menyimpul dendam
Teruskan berkata Kalian bikin aku rasa dahaga Akan darah dari tubuh manusia
Mari mampir ke sini Hulur tanganmu ke sisi
Izinkan aku mengelar segaris Mengisi bekas dengan darah yang menitis
" Aduh , sakit !" kau bilang Tapi kau tak fikir perasaan aku yang walang
Biar kering tubuhmu tanpa darah Serasi bersama hati aku yang parah
Mari aku pesan satu dua Nanti lain masa Sebelum ungkapkan bicara Fikir dahulu manusia punya rasa
Agar nantinya Tiada yang menyimpan rasa Yang bernanah hingga Mengidamkan darah manusia Kelak pabila sampainya senja
FATAMORGANA
Aku bisu kalam bicara . Mataku kaku memerhati dunia .
Pemuda pemudi ghairah bersandiwara . Anak anak gadis galak bercanda .
Setiap satunya bagai dalam khayalan . Di dalam alam yang penuh keseronokan .
Tiada yang sedar semuanya . Dunia ini sifatnya sementara .
Aneh pegangan mereka . Aneh corak kehidupan mereka . Aneh perilaku mereka .
Sedarlah dan buka mata . Kembali semula pada yang Esa . Sujud tunduk padaNYA . Memohon keampunan seikhlas rasa .
Jangan nanti kiamat tiba . Pintu taubat tertutup serapatnya . Baru diri mahu menangisi dosa .
Lupakan saja . Terlambat sudah semuanya .
- Anisah Azzis -
- Anisah Azzis –
13