| cerpen
" Eh tak apa , saya ok ." " Tadi kata lenguh . Sini saya urutkan ." Balasnya seraya bangun dan mengurut-urut bahuku . Aku agak tercengang-cengang . Pelik pun ada . Sekejap dia ok , sekejap tidak . Layanan Iskandar macam air laut , ada pasang surut . Sekejap sweet sekejap karut . Afiq ? Bukan main seronok dia nak sambut adik baru . Tambah-tambah lagi bila tahu nak dapat adik lelaki juga . Beriya-iya dia minta baba dia belikan katil untuk adik nak letakkan dalam biliknya . Mainan pun dia dah asingkan siap-siap untuk adik . Katanya , mainan kecil tak boleh takut nanti adik masukkan dalam mulut . Bijak betul .
* * * * * * * * * *
Kandungan aku yang cuma menunggu hari buatkan aku lebih berhati-hati . Malam itu , Iskandar baring sebelah aku seperti selalu . Tapi dia seperti sedang memikirkan sesuatu . " Awak ok ?" Soalku . " Ok ." Jawabnya ringkas . Suasana kembali sunyi . Aku bangun , bersandar di katil . Dia pandang aku . " Kenapa ?" Soalnya . " Saya ada benda nak cakap ." Kataku . Dia bangun , dan menghadap aku . " Cakaplah ." Katanya .
Aku tarik nafas dalam-dalam . Tangannya aku raih , aku cium penuh syahdu . " Awak .. Saya minta ampun dan maaf andainya sepanjang saya jadi isteri awak , ada tingkah laku saya dan percakapan saya melukakan hati awak ." Ujarku perlahan . Wajahnya aku tatap penuh kasih .
" Saya sedar , kasih dan cinta awak pada dia terlalu dalam . Saya juga sedar yang saya tak setanding dia . Saya faham . Bahkan , saya tak pernah mengharap , apatah lagi meminta awak memberikan kasih yang sama seperti tu pada saya . Saya sedar kedudukan saya ." Sebak . " Walau ada masanya saya cemburu , terluka , tapi saya cuba ajar hati saya untuk redha .
Awak nak saya jadi ummi pada Afiq , ya , saya sanggup . Hingga ke akhir nafas saya , Afiq adalah anak saya dunia akhirat . Tapi malam ni , saya ada satu permintaan ...." Airmata yang di tahan-tahan akhirnya gugur juga . Tangannya aku bawa ke wajahku , aku kucup lagi .
" Andainya Allah takdirkan saya pergi dulu , saya harap awak dapat terima anak ini . Anak yang saya kandung ni , hasil cinta saya pada awak . Saya mohon , sayangilah dia macam mana awak sayangkan Afiq ." Tangannya aku letakkan di perutku . Terasa bayi itu
11