Pialang edisi 6 februari 2013 | Page 19

TOP STORY investor asing, pelemahan rupiah dan fluktuasinya cukup memusingkan. Panduan investasi di emerging markets yang diterbitkan Goldman Sachs Asset Management menyatakan, 62% hasil investasi dan 72% volatilitas JPM-EMBI Global indeks selama 10 tahun terakhir ditentukan oleh bobot nilai tukar. JPM-EMBI adalah J.P. Morgan Emerging Markets Bond Index Global, sebuah indeks obligasi dari emerging markets Sifat investasi portofolio yang mudah masuk dan keluar membuat pelemahan rupiah mendorong asing untuk mengambil langkah siap siaga. Hal ini tampak dari aliran dana asing yang masuk ke pasar obligasi di Indonesia. “Kalau kita lihat selama ini, melemahnya rate kurs rupiah/USD pasti akan memicu adanya outflow asing,” ujar Analis Obligasi PT Trimegah Securities, Soni Pande. Pada umumnya, imbuh Soni, investor asing menanamkan dananya di Indonesia saat rupiah berada di level Rp 9.100-9.200 per dolar AS. Sehingga, adanya pelemahan kurs akan mengakibatkan adanya asumsi dana yang hilang. “Itu average ketika mereka masuk ke Indonesia dulu. Kalau kursnya itu naik sampai Rp 10.000, otomatis ada kerugian di kurs. Itu yang harus dijaga oleh BI. Jangan sampai outflow terjadi terus,” tegasnya. Pelemahan nilai tukar rupiah kini berdampak pada menurunnya harga surat utang negara (SUN). Hal ini berlaku baik untuk SUN dengan tenor panjang maupun pendek. Penurunan terbanyak terjadi pada tenor menengah pendek, seperti seri acuan bertenor 5 tahun yakni FR0066. Sementara harga SUN bertenor 20 tahun yakni FR0065 tidak mengalami pergerakan yang berarti. Analis Obligasi Sucorinvest Central Ghani Ariawan mengatakan, selama rupiah masih tetap saja loyo terPIALANG INDONESIA 19 ??QT?H ??P??PT?H ? L??