TOP STORY
Kalau kurs
melemah, in
vestasi jadi
lebih murah.
Revenue me
reka kan dalam
rupiah, semen
tara repatriasi
dalam dolar,
lebih baik
reinvestasi
PIALANG INDONESIA
(BKPM), M Chatib Basri mengatakan pada 2013 kegiatan penanaman kembali keuntungan investasi (reinvestasi) kemungkinan
besar akan meningkat. Penyebabnya, kurs rupiah sedang mengalami depresiasi dari Rp9.000/US$ menjadi Rp9.300-9.700/
US$. “Kalau kurs melemah, investasi jadi lebih murah. Revenue
mereka kan dalam rupiah, sementara repatriasi dalam dolar,
lebih baik reinvestasi,” ujarnya.
Selain depresiasi kurs rupiah, perekonomian Indonesia yang
tumbuh positif ditengah ekonomi global yang belum stabil membuat asing asing akan lebih memilih menanamkan kembali laba
usahanya di Indonesia. Dalam arti lain, pelemahan rupiah menjadikan keuntungan asing itu ‘terkunci’ di dalam negeri, karena
mencairkannya dalam bentuk deviden jutsru memperkecil hasil, karena rupiah sedang melemah.
Azhar Lubis, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, menambahkan reinvestasi kemungkinan
dilakukan oleh industri di sektor otomotif, semen, dan perkebunan kelapa sawit. “Hampir semua industri otomotif itu berencana
melakukan ekspansi. Kemudian, industri semen itu profitnya
naik 16 persen pertahun, hampir seluruh pabrik semen ekspansi. Industri pengolah kelapa sawit juga,” ujarnya. Menurutnya,
rencana investasi ini berupa perluasan industri mencakup 40%
dari total komitmen investasi yang telah mendapat persetujuan
BKPM.
Kondisi sebaliknya terjadi pada sektor keuangan. Di mata
18
EDISI 6 FEBRUARI 2013