Pialang edisi 14 oktober 2013 | Page 40

MARKET MARKET MACRO VIEW ode yang sama penjualan kendaraan bermotor (sepeda motor dan mobil) mencapai 5,3 juta unit, naik 8,6 persen. Kebijakan pemerintah tentang mobil murah dipastikan bakal menambah volume kendaraan sekaligus menaikkan konsumsi minyak. Pemerintah versus BI Keputusan the Fed menunda tapering memang dapat mendorong aliran dana kembali masuk ke Indonesia. Namun, buruknya neraca transaksi berjalan, terutama yang disebabkan defisit neraca minyak, dapat memberikan persepsi negatif terhadap perekonomian Indonesia. Harapan pemerintah agar masyarakat meningkatkan konsumsi supaya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi justru dikhawatirkan dapat menambah defisit. Persoalannya, dengan mendorong konsumsi maka impor akan semakin tinggi. Akibatnya nilai rupiah akan semakin tertekan karena kebutuhan dolar yang meningkat. Di sisi lain, inflasi pun sudah sangat tinggi. Untuk itu, alternatif yang dapat dilakukan adalah mendorong masyarakat mengurangi konsumsi, sehingga inflasi mereda dan mengurangi impor. Pada ujungnya, nilai rupiah akan dapat menguat seiring permintaan dolar yang berkurang. Namun, konsekuensinya pemerintah dan Bank Indonesia harus merelakan pertumbuhan ekonomi tidak sesuai target. Bank Indonesia sebetulnya sudah mengupayakan hal itu dengan menaikkan suku bunga acuan (BI Rate). Sejak Juni, BI sudah lima kali menaikkan suku bunga menjadi 7,25 persen per September. Namun, kenaikan suku bunga tersebut belum mampu mengimbangi laju inflasi yang mencapai 8,79 persen pada Agustus. Ini yang membuat suku bunga Indonesia menjadi kurang menarik bagi investor. Di sinilah dilemanya. Kenaikan suku bunga diharapkan dapat mengurangi impor dan memperkuat kurs rupiah. Dengan suku bunga tinggi diharapkan masyarakat kembali giat menabung dan pengusaha mengurangi investasi. Di sisi lain, suku bunga tinggi mengakibatkan pertumbuhan ekonomi melambat. BI berharap masyarakat kembali giat menabung, tapi pemerintah justru ingin mendorong konsumsi. Ini terlihat dari kebijakan pemerintah yang meluncurkan program mobil murah yang sebagian suku cadangnya masih impor. Di satu sisi BI ingin mengurangi impor, pemerintah justru ingin menambah impor. Ketidaksejalanan kebijakan antarlembaga inilah yang akan memengaruhi kepercayaan pasar. PIALANG INDONESIA 40 EDISI 14 OKTOBER 2013