MARKET
MARKET
MACRO VIEW
ode yang sama penjualan kendaraan bermotor (sepeda motor dan
mobil) mencapai 5,3 juta unit, naik 8,6 persen. Kebijakan pemerintah
tentang mobil murah dipastikan bakal menambah volume kendaraan sekaligus menaikkan konsumsi minyak.
Pemerintah versus BI
Keputusan the Fed menunda tapering memang dapat mendorong aliran dana kembali masuk ke Indonesia. Namun, buruknya
neraca transaksi berjalan, terutama yang disebabkan defisit neraca
minyak, dapat memberikan persepsi negatif terhadap perekonomian Indonesia.
Harapan pemerintah agar masyarakat meningkatkan konsumsi
supaya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi justru dikhawatirkan dapat menambah defisit. Persoalannya, dengan mendorong
konsumsi maka impor akan semakin tinggi. Akibatnya nilai rupiah
akan semakin tertekan karena kebutuhan dolar yang meningkat. Di
sisi lain, inflasi pun sudah sangat tinggi.
Untuk itu, alternatif yang dapat dilakukan adalah mendorong
masyarakat mengurangi konsumsi, sehingga inflasi mereda dan
mengurangi impor. Pada ujungnya, nilai rupiah akan dapat menguat
seiring permintaan dolar yang berkurang. Namun, konsekuensinya
pemerintah dan Bank Indonesia harus merelakan pertumbuhan
ekonomi tidak sesuai target.
Bank Indonesia sebetulnya sudah mengupayakan hal itu dengan
menaikkan suku bunga acuan (BI Rate). Sejak Juni, BI sudah lima kali
menaikkan suku bunga menjadi 7,25 persen per September. Namun, kenaikan suku bunga tersebut belum mampu mengimbangi
laju inflasi yang mencapai 8,79 persen pada Agustus. Ini yang membuat suku bunga Indonesia menjadi kurang menarik bagi investor.
Di sinilah dilemanya. Kenaikan suku bunga diharapkan dapat
mengurangi impor dan memperkuat kurs rupiah. Dengan suku
bunga tinggi diharapkan masyarakat kembali giat menabung dan
pengusaha mengurangi investasi. Di sisi lain, suku bunga tinggi
mengakibatkan pertumbuhan ekonomi melambat. BI berharap masyarakat kembali giat menabung, tapi pemerintah justru ingin mendorong konsumsi.
Ini terlihat dari kebijakan pemerintah yang meluncurkan program
mobil murah yang sebagian suku cadangnya masih impor. Di satu
sisi BI ingin mengurangi impor, pemerintah justru ingin menambah
impor. Ketidaksejalanan kebijakan antarlembaga inilah yang akan
memengaruhi kepercayaan pasar.
PIALANG INDONESIA
40
EDISI 14 OKTOBER 2013