MARKET
MACRO VIEW
Pertarungan Pemerintah Vs BI
Antara
Pertumbuhan
atau Inflasi
Secara mengejutkan Federal Reserve (the Fed) mengumumkan penundaan pengurangan stimulus moneter (tapering). The Fed beralasan perekonomian Amerika
Serikat masih belum pulih sehingga masih butuh suku bunga rendah untuk mendorong laju perbaikan ekonomi dan pertumbuhan pasar tenaga kerja.
I
ndeks harga saham gabungan (IHSG) dan
nilai tukar rupiah memang sempat naik
setelah pengumuman tersebut, kemudian berbalik. Indeks dan rupiah kembali
mengalami pelemahan. IHSG dalam tiga hari
perdagangan (20, 23, 24 September) turun
210,32 poin menjadi 4.460,41 pada 24 September 2013. Rupiah juga ikut melemah 100
poin menjadi Rp11.535 dibanding penutupan
sebelumnya, Rp11.435 (kurs tengah BI).
Faktor fundamental perekonomian Indonesia tampaknya yang lebih memengaruhi
pasar, bukan lagi isu tapering. Situasi ini
sebetulnya sudah terjadi sejak Agustus lalu
ketika Bank Indonesia mengumumkan defisit
neraca transaksi berjalan yang sudah berlangsung selama tujuh kuartal berturut-turut.
Pada kuartal II-2013, defisit transaksi berjalan Indonesia mencapai USD9,9 miliar atau
4,5 persen terhadap produk domestik bruto
(PDB), naik 69 persen dari kuartal sebelumnya. Defisit ini di luar ekspektasi BI yang
memperkirakan defisit hanya sebesar USD8
miliar.
Defisit pada kuartal II-2013 mendekati po-
PIALANG INDONESIA
37
EDISI 14 OKTOBER 2013