TOP STORY
gubernur hanya Rp8,4 juta, sementara gaji bupati atau wali kota Rp5,8
juta. Jika dikalkulasikan selama lima
tahun masa kerjanya, gaji gubernur
berkisar Rp510 juta; bupati atau wali
kota hanya Rp384 juta. Jumlah itu tidak berbanding lurus dengan uang
yang digelontorkan politisi yang
ngebet menjadi kepala daerah.
Bagaimana mungkin seorang
calon kepala daerah rela menggelontorkan uang sebanyak itu hanya untuk menjadi kepala daerah?
Apakah dirinya sudah kebanyakan
uang? Atau yang bersangkutan memang benar-benar ingin mengorbankan hartanya untuk kepentingan rakyat? Rasanya tak mungkin.
Tidak ada makan siang gratis di
panggung politik negeri ini.
PIALANG INDONESIA
PIALANG INDONESIA
25
25
Ada motif yang menyelip di balik
pencalonannya. Setelah sang calon
berhasil memenangkan suksesi,
dirinya pun berubah. Dari sosok
yang saat kampanye melakoni peran sebagai penderma di hadapan
rakyat, gemar menebar sembako
dan
uang,
berubah
buas menggasak uang
negara. Dia
menjadi
buas selama periode
kepemimpinannya.
Lantaran
dibayangi
niat korupsi
agar dapat
mengembalikan modal,
kekuasaan
pun disalahgunakannya
untuk mengeruk upeti.
Gaji kepala daerah memang kecil, tapi sudah menjadi gunjingan
publik jika ”sabetan” kepala daerah
sangat “wah”. Memang tak ada data
pasti yang menunjukkan berapa
gaji sampingan yang bakal masuk
ke kantong gubernur, bupati, maupun wali kota. Namun, yang sudah
pasti jumlah setoran yang mengalir
ke kepala daerah dari para pihak
yang berkepentingan untuk menggarap proyek-proyek pemerintah
EDISI 14 OKTOBER 2013
EDISI 14 OKTOBER 2013