Pialang edisi 14 oktober 2013 | Page 24

TOP STORY kasi membicarakan proyek tersebut. Beberapa istilah itu antara lain ketua besar, bos besar, apel malang, apel washington, pelumas, dan semangka. Salah satu istilah yang menggemparkan adalah “ketua besar” dan “bos besar” yang diduga menerima suap dalam kasus Wisma Atlet. Istilah itu menggemparkan jagat politik karena Nazar “mengiyakan” saat ditanya apakah ketua besar itu adalah Ketua Badan Anggaran (Banggar DPR) Melchias Marcus Mekeng? Adapun istilah bos besar disebut-sebut berarti Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Demokrat. Kontan saja nama-nama yang dirumorkan sebagai ketua besar dan bos besar itu menolak tuduhan terlibat dalam perkara proyek Hambalang. Menjamurnya korupsi juga tidak terlepas dari sistem politik. Liberalisasi dalam sistem politik di era reformasi saat ini justru makin menyebabkan mewabahnya korupsi politik. Sistem demokrasi liberal yang diterapkan di Indonesia memicu mahalnya biaya politik (high cost politics). Ini diyakini menjadi faktor penyebab korupsi yang menyeret politisi. Demokrasi liberal yang tidak diimbangi dengan penguatan peran dan fungsi partai politik membuka ruang praktik politik uang. Dalam kondisi demikian—apalagi tatkala nalar politik rakyat masih sangat rendah—jangan berharap politisi yang PIALANG INDONESIA PIALANG INDONESIA 24 24 memiliki integritas, bermoral, dan memiliki kompetensi dapat menduduki puncak kekuasaan. Suksesi hanya menjadi panggung bagi politisi berkantung tebal. Uang adalah sesuatu yang sangat diperlukan untuk sukses di ajang pemilihan umum. Uang menjadi penting karena menopang kampanye yang memiliki pengaruh pada hasil pemilu dan kampanye tidak akan berjalan tanpa ada uang. Dalam menghadapi pertarungan politik liberal yang diadopsi saat ini, politisi memang membutuhkan dukungan modal yang begitu besar. Isi kantong mereka kuras untuk biaya kampanye, memobilisasi massa, mendongkrak citra, termasuk membayar mahar untuk partai politik agar mendukungnya. Dengan uang mereka dapat menyetir partai politik agar menjadi kendaraan guna mengejar ambisi politiknya. Dengan uang, mereka pun dapat beternak partai dalam waktu sekejap, memperluas jaringan dan merekrut banyak orang agar bergabung di gerbongnya. Dahi ini agak mengerut saat mendengar penje