TOP STORY
Muhammad Alfatih
Guru Analis
Teknikal
Alfatih mulai bekerja di pasar modal saat krisis moneter menerjang
Indonesia pada 1997 di Wanteg Securindo. Ia bukan analis, dan dipekerjakan sementara sebagai pengganti pialang saham di lantai bursa
atau floor trader di gedung Bursa Efek Jakarta. “Jadi saya pemain
cadangan judulnya. Di situ saya hampir 3 tahun, saat itu saya karyawan
kontrak, karena yang saya gantikan sedang cuti hamil,” kenangnya.
D
agai senior technical analysis dengan jabatan vice president . “Sempat ada yang
mengkritik saya kutu loncat, tapi terus terang
kepindahan saya bukan sepenuhnya karena
inisiatif saya.”
Sejak di Sarijaya, Alfatih terus memperdalam ilmu analisis teknikalnya. “Saya enggak tanggung-tanggung, saya ambil lisensi
analisa teknikal internasional, dan memang
yang saya jual itu.” Ini karena latarbelakang
pendidikanya adalah arsitek, lulusan dari Institut Teknologi Bandung. “Seandainya dulu
ada kuliah pasar modal mungkin saya akan
ambil pasar modal. Tapi paling tidak orang
tahu saya kuliah di ITB, itu mendinganlah,”
akunya sambil tertawa.
Alfatih meraih gelar CFTe (Chartered Financial Technician), sebuah gelar profesi
analis teknikal yang dikeluarkan Internasional
Federation of Technical Analysts (IFTA). IFTA
sendiri adalah organisasi internasional tempat para analis teknikal sedunia berkumpul.
Pelatihan ujian CFTe saat ini bisa diselenggarakan di Indonesia atas supervisi Asosiasi
ari floor trader cadangan, ia
kemudian
merasakan
cukup banyak jenis pekerjaan di
sekuritas, mulai dari marketing, research merangkap dealer hingga customer service. Bahkan saat bekerja di Mandiri
Sekuritas, Alfatih sempat menjadi call center.
Sosoknya mulai dikenal sebagai analis
teknikal ketika direkrut oleh manajemen Sarijaya Permana Sekuritas, sembilan tahun silam. Di broker ini, nama Alfatih melambung,
gara-gara namanya tercantum pada hasil
analisa-analisa teknikal yang dimasukkan
ke stock watch untuk kemudian dibagikan
kepada nasabah Sarijaya. “Dari sana saya
dikenal sebagai analis, paling tidak di kalangan investor ritel,”ujarnya.
Dua tahun bekerja sebagai analis, Alfatih bergabung dengan BNI Securities sebagai Head of Section Research Dept. Dia
mendapatkan tantangan berbeda, yaitu
memperkenalkan analisis teknikal kepada
nasabah-nasabah institusi. Pada 2010, dia
loncat ke Samuel Sekuritas Indonesia sebPIALANG INDONESIA
38
EDISI 12 AGUSTUS 2013