TOP STORY
Memperjuangkan pasar modal
dengan aktif di organisasi tidaklah
mudah. Saat ini menurut data Majalah
Pialang Indonesia, jumlah pialang saham pemilik lisensi Wakil Perantara
Pedagang Efek (WPPE) baru berjumlah sekitar 7000 orang. Pialang
berizin tidak otomatis menjadi anggota IPEI, karena sifat organisasi ini
hanyalah keprofesian. Terlebih, sejak
lama ada satu organisasi sejenis yaitu
Asosiasi Wakil Perantara Pedagang
Efek Indonesia (AWP2EI) dan upaya
untuk menyatukan keduanya tidak
pernah berhasil hingga sekarang.
“Kalau di bursa, ini sudah pasti
ada materi, ada uang. Memang itu
hal yang sah-sah saja. Tapi walaupun
saya di pasar modal, tetap harus ada
fungsi hidup manusia, ada peran di
suatu komunitas itu,” ungkapnya.
Sebagai profesional, para aktivis di IPEI maupun AWP2EI—saat
ini dipimpin oleh Abi Hurairah Mochdie—adalah pekerja di masingmasing perusahaan efek. Untuk itu,
kerap kali mereka harus membagi
waktu antara beban pribadi dan
beban organisasi. Ali mengatakan,
jumlah pialang saham saat ini jauh
dari memadai. Hal ini menurutnya
menjadi salah satu sebab mengapa pertumbuhan jumlah investor
tersendat.
Peran pialang dalam edukasi
penting karena dalam aktivitas keseharian, merekalah yang bersinggungan langsung dengan nasabah.
PIALANG INDONESIA
37
Metode edukasi yang dilakukan oleh
seorang Pialang juga lebih efektif dibandingkan metode yang lain,
seperti seminar atau workshop yang
hanya beberapa jam dan aksidental.
Pendidikan oleh Pialang dilakukan
secara langsung, dan terus menerus
melalui pembentukan komunitaskomunitas trading yang mula-mula
digelar untuk keperluan kliennya
sendiri. Dengan dukungan yang cukup, maka akan tercipta komunitaskomunitas investor dengan bimbingan pialang yang berizin.
Dengan alasan ini, kata dia, profesi pialang memiliki potensi yang cukup besar untuk menciptakan investor dan trader berkualitas. Dengan
kata lain, upaya memperkuat kualitas
pialang akan secara langsung memperkuat basis baik jumlah investor
dan trader. Hal ini sudah dilakukan di
bursa-bursa lain dimana keberadaan
online trading justru bukan berdampak pada matinya profesi pialang,
namun menjadi alat yang efektif untuk mengedukasi investor.
Dalam wawancara terpisah, Wakil
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Rahmat Waluyanto mengakui peran
asosiasi yang kuat cukup penting untuk memajukan industri pasar modal.
Asosiasi, kata dia, merupakan komplemen bagi OJK untuk menyosialisasikan kebijakan. “Saya kira kita akan
mendorong, agar asosiasi itu menjadi
kuat. Misalnya seperti IDI (Ikatan Dokter Indonesia),” kata dia.
EDISI 12 AGUSTUS 2013