TOP STORY
Ali Hanafiah Pasaribu
Melawan
Investasi Bodong
Pengalaman pahit sebelas tahun silam di salahsatu perusahaan
sekuritas cukup membekas pada diri Ali Hanafiah Pasaribu. Waktu itu,
Ali yang bekerja sebagai floor trader diberhentikan sepihak karena
perusahaan ditutup oleh regulator akibat kasus gagal bayar. Seperti
pegawai lain, Ali diberhentikan tanpa mendapat uang pesangon sepeser pun.
K
emalangannya tidak berhenti disitu. Seketika seorang gadis
pujaan memutuskan hubungan
lantaran ia tidak memiliki pekerjaan
yang tetap. Keadaan semakin sulit,
dia jadi stress. Seperti kehabisan
akal, Ali tidak tahu lagi apa yang
harus dilakukan. Hidupnya serasa
habis tak bersisa, rasanya tak ada
lagi harapan, yang ada hanya pesimistis dan bahkan hati kecilnya
sempat memprotes Tuhan.
“Ini merupakan titik balik atau
PIALANG INDONESIA
kulminasi saya. Tahun 2002, di IPEI (Ikatan Pialang Efek
Indonesia) itu ada pengajian. Kalau nggak ada pengajian
mungkin saya sudah gila. Komunitas anggota bursa yang
ikut pengajian itu merangkul saya, memberikan semangat,” tutur pria yang hobi naik gunung ini.
Pengalaman pahit diperlakukan semena-mena, dan
kepedulian kawan-kawan di IPEI menempa Ali menjadi sosok yang peka. Ia yang aktif di IPEI sejak awal bekerja terus
berupaya menjadikan organisasi ini sebagai wadah saling
berbagi sesama pialang. IPEI adalah organisasi komunitas
pertama yang memegang peranan cukup vital di industri
pasar modal. Ini karena, sebagai pialang merekalah yang
bersinggungan langsung dengan nasabah, sehingga kesan pertama, dan kemudian kualitas pemahaman investor
maupun trader terhadap pasar banyak dipengaruhi oleh
sosok pialang.
Ali menjabat sebagai Ketua Umum IPEI 2012-2016
menggantikan Saidu Solihin. Keinginannya sederhana
saja. Ia ingin membuat masyarakat Indonesia menjadi lebih ‘ngeh’ terhadap investasi, khususnya pada pasar modal,
35
EDISI 12 AGUSTUS 2013