Pialang edisi 12 agustus 2013 | Page 35

TOP STORY Ali Hanafiah Pasaribu Melawan Investasi Bodong Pengalaman pahit sebelas tahun silam di salahsatu perusahaan sekuritas cukup membekas pada diri Ali Hanafiah Pasaribu. Waktu itu, Ali yang bekerja sebagai floor trader diberhentikan sepihak karena perusahaan ditutup oleh regulator akibat kasus gagal bayar. Seperti pegawai lain, Ali diberhentikan tanpa mendapat uang pesangon sepeser pun. K emalangannya tidak berhenti disitu. Seketika seorang gadis pujaan memutuskan hubungan lantaran ia tidak memiliki pekerjaan yang tetap. Keadaan semakin sulit, dia jadi stress. Seperti kehabisan akal, Ali tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan. Hidupnya serasa habis tak bersisa, rasanya tak ada lagi harapan, yang ada hanya pesimistis dan bahkan hati kecilnya sempat memprotes Tuhan. “Ini merupakan titik balik atau PIALANG INDONESIA kulminasi saya. Tahun 2002, di IPEI (Ikatan Pialang Efek Indonesia) itu ada pengajian. Kalau nggak ada pengajian mungkin saya sudah gila. Komunitas anggota bursa yang ikut pengajian itu merangkul saya, memberikan semangat,” tutur pria yang hobi naik gunung ini. Pengalaman pahit diperlakukan semena-mena, dan kepedulian kawan-kawan di IPEI menempa Ali menjadi sosok yang peka. Ia yang aktif di IPEI sejak awal bekerja terus berupaya menjadikan organisasi ini sebagai wadah saling berbagi sesama pialang. IPEI adalah organisasi komunitas pertama yang memegang peranan cukup vital di industri pasar modal. Ini karena, sebagai pialang merekalah yang bersinggungan langsung dengan nasabah, sehingga kesan pertama, dan kemudian kualitas pemahaman investor maupun trader terhadap pasar banyak dipengaruhi oleh sosok pialang. Ali menjabat sebagai Ketua Umum IPEI 2012-2016 menggantikan Saidu Solihin. Keinginannya sederhana saja. Ia ingin membuat masyarakat Indonesia menjadi lebih ‘ngeh’ terhadap investasi, khususnya pada pasar modal, 35 EDISI 12 AGUSTUS 2013