Laporanutama
Maryono
Kami ingin meningkatkan human capital supaya bisa mengimbangi persaingan ke depan dengan adanya MEA( Masyarakat Ekonomi ASEAN).
( Maryono)
suan ekonomi dunia, ditambah melambatnya perekonomian China, dan diperparah lagi oleh menguatnya nilai tukar dolar, adalah faktor eksternal yang masih dapat mengancam perekonomian Indonesia di 2016.
Karena itu, para pengamat meramalkan perekonomian Indonesia tahun ini hanya akan tumbuh sekitar 5 %. Sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi 2015 sebesar 4,73 %. Agus Martowardojo pun sudah mengungkapkan kesuraman itu.“ Kita perlu hati-hati dengan pelambatan ekonomi dunia, China, penurunan harga komoditi, serta kenaikan suku bunga The Fed” ujar Gubernur BI ini.
Strategi menghadapi 2016
Tapi, seberat apa pun masalah yang akan dihadapi, toh tahun 2016 harus dijalani juga. Manajemen BTN sendiri tetap optimistis menghadapi tahun Monyet Api ini dengan menetapkan target pertumbuhan laba bersih sebesar 25 %. Sementara itu aset dan kreditnya ditargetkan tumbuh 18 %- 20 %. Adapun dana pihak ketiga( DPK) diproyeksikan naik 12 %.
Menurut Maryono, target yang cukup tinggi tadi akan ditopang oleh program satu juta rumah, melanjutkan upaya efisiensi yang tengah dijalankan perusahaan, perbaikan kualitas kredit, pengembangan produk serta peningkatan
Foto: Istimewa layanan digital banking. Maryono berharap, keempat faktor tadi dapat mengurangi dampak dari belum pulihnya kondisi ekonomi.
Ambisi besar perseroan tentu bukan tanpa alasan. Kendati masih dibayangi kelesuan, para pengamat memperkirakan bisnis properti tahun ini akan lebih baik dibandingkan 2015, terutama untuk ceruk pasar kelas bawah. Dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5 %, kredit perumahan tahun ini diprediksi akan tumbuh 8,5 %- 10 %. Paling tidak, hal itu terungkap dari Seminar BTN“ Outlook Ekonomi, Perbankan, Properti 2016”( Lihat: Properti hal 26).
Program satu juta rumah tampaknya masih akan menjadi motor penggerak bisnis properti 2016. Terkait dengan program ini, tahun lalu BTN berkontribusi dalam pengadaan 474.099 unit rumah, baik melalui pemberian kredit perumahan( KPR) maupun kredit konstruksi. Nah, pada tahun ini, BTN telah mengantongi potensi pasar 1.500.000 unit untuk mendukung program satu juta rumah.
Untuk menangkap peluang tersebut, perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi. Dalam mendukung program sejuta rumah, misalnya, BTN telah membagi strategi kreditnya ke dalam tiga kelompok. Yaitu Kredit Pemilikan Rumah( KPR) dan kredit konstruksi, kredit perumahan lainnya dan konsumer, serta kredit komersial. Dengan strategi ini, BTN akan menyasar segmen kredit lainnya seperti pembiayaan kebutuhan rumah tangga dan pendidikan.
Manajemen yakin, dengan strategi tadi, tahun ini kredit BTN masih bisa tumbuh 20 %. Kalau pun meleset, pertumbuhan sebesar 18 % masih dalam jangkauan. Tapi, memang, kelesuan ekonomi masih berpotensi menggerek NPL ke atas. Rendahnya daya beli serta tingginya angka PHK dapat membuat debitur kesulitan memenuhi kewajibannya kepada bank. Tingginya tingkat bunga kredit pun membuat potensi pembengkakan NPL masih menganga.
Oleh sebab itu, kendati pertumbuhan kredit dipatok 20 %, manajemen tidak mau gegabah dalam mengucurkan kreditnya. Sementara untuk mengejar target NPL gross di bawah 3 % di akhir 2016, manajemen telah menyiapkan lima strategi. Pertama, menerapkan early warning system bagi kredit lancar. Kedua, membentuk dua unit kerja( CCRD dan AMD) untuk menangani NPL. Dari unit kerja itu, nantinya ada
Sumber: OJK
Sepuluh bank nasional terkaya( triliun Rp)
Tahun 2014 |
|
tahun 2015 |
|
Posisi |
Aset |
Posisi |
Aset |
1. Bank BRI |
778,02 |
1. Bank BRI |
849,41 |
2. Bank Mandiri |
755,87 |
2. Bank Mandiri |
807,79 |
3. Bank BCA |
541,91 |
3. Bank BCA |
582,54 |
4. Bank BNI |
393,47 |
4. Bank BNI |
478,72 |
5. Bank CIMB Niaga |
227,08 |
5. Bank CIMN Niaga |
233,58 |
6. Bank Permata |
185,09 |
6. Bank Permata |
182,41 |
7. Bank Danamon |
163,09 |
7. Bank BTN |
172,00 |
8. Bank Panin |
159,01 |
8. Bank Panin |
168,97 |
9. Bank BTN |
144,60 |
9. Bank Danamon |
157,97 |
10 Maybank Indonesia |
135,54 |
10. Maybank Indonesia |
148,91 |
8
Paras
EDISI MARET 2016