Menangkal Kelesuan Dengan Tranformasi Tahap 2 performing loan ( NPL ). Jika di akhir 2014 angka NPL gross mencapai 4,01 %, kini sudah turun menjadi 3,42 %.
Menengok kinerja perseroan sepanjang 2015 adalah bukti bahwa manajemen dan seluruh karyawan tidak mainmain dalam mengelola BTN . Namun , memang , keberhasilan itu tidak selalu dinilai dalam meraih laba besar . Tidak pula dilihat dari berapa besar deviden yang disetor ke negara . Tapi juga kemampuan dalam menjaga rasio keuangan yang sehat serta manfaat yang diberikan kepada masyarakat . Dan perseroan telah mampu membuktikan semua itu .
Data yang ada menunjukkan , sejak KPR digulirkan pada 1976 hingga sekarang , BTN telah menyalurkan kredit lebih dari Rp 170 triliun yang dinikmati oleh hampir 4 juta rakyat Indonesia . Dari prestasi yang telah “ merumahi ” begitu banyak masyarakat di negeri ini , tak heran bila BTN terus menjadi tumpuan banyak orang , khususnya bagi masyarakat dari kalangan menengah ke bawah .
Berkat kerja keras manajemen serta dukungan seluruh karyawan , saat ini BTN tetap bertengger sebagai pemimpin pasar KPR dengan pangsa 30,6 %. Bahkan untuk program KPR bersubsidi , BTN menguasai pangsa 98 % ( lihat tabel pangsa pasar KPR dan KPR FLPP BTN 2015 ).
Maka , sangat wajar bila seluruh karyawan BTN kini bisa menepuk dada . Apalagi , selama periode 2015 , peringkat BTN naik dari posisi ke-9 menjadi ke-7 sebagai bank terkaya di Tanah Air . Ini bukan hanya sebuah prestasi besar , tapi juga menjadi kado istimewa bagi BTN yang merayakan ulang tahunnya yang ke-66 pada 9 Februari lalu .
Transformasi tahap 2
Menurut Maryono , Direktur Utama PT BTN , ada beberapa hal yang membuat perusahaan yang dipimpinnya mampu mengungguli bank-bank lainnya . Pertama , karena BTN telah melakukan transformasi terlebih dahulu . Termasuk keputusan manajemen agar BTN lebih fokus di bisnis pembiayaan perumahan . Apalagi setelah BTN ditunjuk pemerintah sebagai lokomotif pembiayaan program satu juta rumah .
Kedua terkait dengan peningkatan pelayanan dengan menggunakan teknologi informasi ( IT ). Faktor ketiga , transformasi sumber daya manusia ( SDM ) dengan melakukan perubahan cara berbisnis . Pengembangan dan peningkatan mutu SDM serta perubahan budaya perusahaan salah satunya dilakukan melalui Perumusan Budaya Perusahaan dan Employee Value Proposition . “ Kami ingin meningkatkan human capital supaya bisa mengimbangi persaingan ke depan dengan adanya MEA ( Masyarakat Ekonomi ASEAN ),” ujar Maryono .
Transformasi itu sendiri sebenarnya sudah dimulai sejak 2013 . Dan tahun 2015 merupakan tahun pertama BTN memasuki transformasi tahap 2 , yakni periode digital banking . Transformasi yang dijalankan selama tiga tahun ini terbukti efektif dalam mendongkrak kinerja BTN . “ Ini menunjukkan transformasi yang kami lakukan berjalan efektif . Kami mengucapkan terimakasih atas dukungan seluruh karyawan , masyarakat , dan stakeholder ,” ujar Maryono .
Tak silau oleh prestasi , manajemen bertekad untuk melanjutkan pembenahan di dalam . Apalagi tantangan yang dihadapi perseroan di tahun 2016 masih akan berat . Kele-
Beberapa Penghargaan yang diterima BTN selama 2015
International Award
THE LEAGUE OF AMERICAN COMMUNICATIONS PROFESSIONALS ( LACP ) AWARD 2014
• Gold Award
• # 77 of Top 100 Annual Report Worldwide
• # 17 of Top 50 Annual Report in the Asia Pacific Region
• # 10 Indonesian Annual Report of 2014
• Best Letter to Shareholders
REGIONAL Award
ASEAN CORPORATE GOVERNANCE AWARD 2015 “ Top Two Publicity Listed Companies with the Most Improved Scores “
TOP NATIONAL AWARDS 2015
ANUGERAH PERBANKAN INDONESIA 2015 – ECONOMIC REVIEW “ Peringkat I Kelompok Bank Buku III “ dan “ Tokoh Perbankan 2015 untuk Direktur Utama Bank BTN ”
THE 7th IICD Corporate Governance AWARD
“ The Best Financial Services ”
ANNUAL REPORT AWARD 2014 “ Juara III Kategori BUMN Keuangan Listed ”
Paras
EDISI MARET 2016
7