PARAS - March 2016 Edition electronic trial version | Page 26

properti

BTN Optimistis, Pasar Properti 2016

Lebih Prospektif

Kinerja Bank BTN tumbuh di atas rata-rata meski terjadi perlambatan ekonomi di tahun 2015. Membaiknya ekonomi di tahun 2016, bakal mendongkrak kinerja perusahaan.

Perlambatan ekonomi yang terjadi di sepanjang 2015, ternyata tidak mempengaruhi kinerja sejumlah pengembang nasional untuk membangun proyek properti. Memasuki tahun 2016, pasar properti diprediksi bakal mengalami percepatan pertumbuhan.

“ Pasar properti dalam kondisi pasar menunggu tidak terlalu lama lagi untuk memasuki percepatan di 2016. Yang terjadi tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya, termasuk proyeksi 2016, merupakan bagian dari siklus alami pasar properti. Artinya, ada masanya pasar lesu, lalu ada saatnya pasar kembali naik,” kata Maryono, Direktur Utama Bank BTN, pada seminar“ BTN Outlook Ekonomi, Perbankan dan Properti 2016”, pada Kamis( 10 / 12 / 2015).
Seminar yang digelar di Grand Ballroom, Kempinski Hotel Indonesia itu, diselenggarakan dalam rangka HUT ke-39 KPR Bank BTN yang diperingati setiap 10 Desember. Dalam sejarahnya, Bank BTN untuk pertama kalinya merealisasi KPR di Indonesia pada 10 Desember 1976, di Semarang.
Selanjutnya hingga September 2015, Bank BTN secara total telah membiayai kredit senilai sekitar Rp 145 triliun. Kredit telah dimanfaatkan oleh lebih dari 3.500.000 keluarga. Jika rata-rata satu rumah diisi oleh empat orang, maka kredit dari Bank BTN sudah dinikmati oleh sekitar 14 juta warga Indonesia.
Turut hadir pada seminar tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat( PUPR) Taufik Widjoyono, Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Maurin Sitourus, serta Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan Kementerian BUMN Gatot Trihargo.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat( PUPR) Basuki Hadimuljono memberikan apresiasi khusus buat Bank BTN, atas perannya mewujudkan program pemerintah dalam bidang pembiayaan perumahan selama hampir 40 tahun terakhir. Khususnya, sejak diluncurkannya program pembangunan rumah bersubsidi di Indonesia.
“ Kunci keberhasilan program tersebut adalah sinergitas para pelaku yang terlibat, terutama mengingat penyediaan yang dilakukan langsung oleh pemerintah hanya kurang dari 10 % dari total target sebanyak sejuta rumah,” kata Basuki dalam sambutan tertulis yang dibacakan Dirjen Pembiayaan Perumahan Maurin Sitourus.
Sementara itu, Dirut Maryono mengatakan, kondisi pelemahan
26 Paras
EDISI MARET 2016