PARAS - March 2016 Edition electronic trial version | Page 17

Tak Semua Properti Lesu Darah pada pembiayaan perbankan.
Nah, jika tahun ini BI rate jadi turun yang biasanya diikuti dengan penurunan suku bunga Kredit Kepemilikan Rumah( KPR), maka perusahaan seperti Bumi Serpong Damai dan Ciputra Development akan diuntungkan.
Permintaan perumahan di kalangan menengah akan kembali meningkat.“ Apalagi, perumahan untuk kelas menengah ke bawah. Segmen ini menjadi kontribusi terbesar baik bagi BSDE maupun CTRA,” kata Alfred Nainggolan, pengamat pasar modal.
Kondisi itu diperkuat dengan penurunan harga Bahan Bakar Minyak( BBM) bersubsidi pada Januari 2016 yang kemungkinan akan diikuti dengan penurunan tarif dasar listrik. Penurunan harga energi itu memungkinkan inflasi tergerus atau bahkan bisa terjadi deflasi yang besar.
Itu juga yang jadi alasan Kredit Kepemilikan Rumah( KPR) masih akan tumbuh cukup bagus di tahun ini. Apalagi gap kepemilikan rumah masih cukup besar.
Walhasil, peluang penurunan BI rate menjadi kabar baik bagi saham yang diterbitkan Bumi Serpong Damai( BSDE) dan Ciputra Development( CTRA). Apalagi, kita tahu bahwa pendapatan per kapita Indonesia bakal terus tumbuh di 2016.
Dalam 12 bulan ke depan, target harga saham BSDE di Rp2.150. Sementara CTRA ditargetkan Alfred akan mencapai harga Rp1.710.“ Saya rekomendasikan beli dua saham tersebut,” katanya.
Pendapat yang sama dikemukakan Akhmad Nurcahyadi, analis PT Samuel Sekuritas Indonesia. Kata dia, saham-saham yang diterbitkan emiten residensial lebih menarik ketimbang efek keluaran perusahaan sub-sektor perkantoran dan kawasan industri.
Makanya, ia begitu yakin, kenaikan volume penjualan di sektor ini masih akan didorong oleh segmen properti residensial menengah ke bawah. •
kondisi pasar properti Indonesia akan jauh lebih baik. Jika ada perlambatan properti itu wajar, karena merupakan sebuah siklus alami. Nah, yang tidak benar adalah fakta yang mengungkapkan bahwa pasar properti tengah berada di titik crash.
Foto: Bigstock
Paras 17
EDISI MARET 2016