pasar modal
Ayo, Mendulang Gain Dari BTN
BBTN menjadi saham yang diincar investor. Dengan kinerja yang mentereng, harganya masih terbilang murah.
Perputaran roda perekonomian boleh melambat. Bahkan banyak pengamat menduga pelambatan akan berlangsung hingga akhir 2016 ini. Tapi kondisi itu, ternyata, tidak berpengaruh besar pada pertumbuhan kinerja PT Bank Tabungan Negara. Tengok saja prestasi yang telah dicapainya. Di kala bank lain megap-megap menghadapi situasi sulit( dengan mencatatkan laba bersih yang stagnan dan turun), kinerja BTN malah sebaliknya, mengilau.
Setelah mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 60,52 % menjadi Rp 1,22 triliun pada kuartal III, pada akhir tahun lalu BTN mencatatkan laba bersih Rp 1,85 triliun. Itu berarti naik 62 % dibanding perolehan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp1,14 triliun. Makanya, tidak berlebihan jika di tahun 2016 ini manajemen menargetkan bank yang dipimpinnya akan memperoleh untung bersih di atas Rp 1,8 triliun.“ Kami akan alokasikan kelebihannya untuk memperkuat pencadangan,” kata jelas Iman Nugroho Soeko, Direktur Treasury dan Asset Management BTN.
Direktur Utama BBTN, Maryono mengatakan seiring laba, perseroan mencatatkan kinerja kredit dan pembiayaan sebesar Rp139 triliun, meningkat 19,88 % dari periode yang sama tahun 2014 senilai Rp115,91 triliun.“ Pertumbuhan kredit ini berada di atas rata-rata industri nasional yang hanya pada kisaran 9,85 %,” katanya.
Sejalan dengan pertumbuhan dan peningkatan kualitas kredit, peningkatan bisnis Bank BTN juga terlihat dari meningkatnya Dana Pihak Ketiga( DPK)
14 Paras
EDISI MARET 2016