PARAS - March 2016 Edition electronic trial version | Page 13

BTN tetap konsisten di bisnis inti nya oleh bank-bank lain . Sampai saat ini sudah 600 ribu unit , belum termasuk rumah yang dibangun secara swadaya . Pengembangan digital banking , ada program jaringan yang berkaitan dengan Lakupandai .
Bagaimana kinerja di tahun 2015 ?
Di tahun 2015 , penilaian kinerja tiap tahun dengan menggunakan penilaian kinerja unggul yang dilakukan oleh lembaga tertentu .
Di tahun 2014 , BTN mendapat nilai 339 yang disebut sebagai early start dan di 2015 naik menjadi 492 atau disebut good performance . Kita naik hampir dua tingkat . Biasanya satu tingkat .
Tingkat kesehatannya ?
Di tahun 2015 tingkat kesehatan Bank BTN dapat setara dengan bank BUMN lain . Kalau di tahun 2014 kita ada di peringkat 3 , sekarang ( tahun 2015 ) kita naik menjadi 2 . GCG kita juga dinilai 2 , sama dengan beberapa bank lain .
Kalau dinilai dengan komparasi beberapa bank , per Oktober 2015 BTN berada di rangking 7 dibandingkan dengan perbankan nasional . Kalau di tahun 2014 BTN masuk di rangking 9 dari sisi aset .
Dari sisi dana ?
Dari sisi dana kita juga naik ke nomor 7 , begitu pula sisi kredit dan laba juga di rangking 7 . Ini adalah perbandingan komparasi terhadap perbankan nasional , baik milik pemerintah atau swasta atau bank asing .
Dari sisi aset ?
Dari sisi aset , tadinya aset BTN Rp 107 triliun kemudian naik 17 % menjadi Rp 135 triliun . Dana pihak ketiga ( DPK ) dari Rp 121,7 triliun naik 18 %, dan laba Rp 1,6 triliun naik 61 %.
CAR masih sekitar 17 %, NIM 4,8 . Di samping itu , BTN juga dapat penghargaan dari sisi kualitas , yakni GCG Most Improvement di level ASEAN masuk ke Top 2 . Di tingkat nasional , dari sisi perusahaan finansial dijadikan The Best Finansial 2015 versi AEC .
Kalau dari sisi endorse spot , kita dapatkan award dari BUMN keuangan di tingkat ketiga .
Dari sisi saham , harga saham BTN dihitung yoy mulai Januari sampai Desember mencapai peningkatan 8,7 %. Itu adalah nomor 7 dibanding seluruh perusahaan yang listing .
Apa hasilnya dari transformasi yang dilakukan ?
Dalam tempo tiga tahun , kita telah memperbaiki dari sisi fondasi GCG , risk manajemen , dan human capital . Dalam transformasi tahap pertama di tahun 2015 mulai menunjukkan hasil . Sekarang menuju tahap kedua .
Dalam perubahan ini , kenapa BTN lebih maju di tengah kondisi perekonomian global dan nasional melambat ? Karena BTN melakukan transformasi lebih dulu dan melakukan perubahan strategi sehingga ini adalah hasilnya .
Lantas , apa rencana tahun 2016 ? Rencana di tahun 2016 , kita tetap melakukan pembiayaan
Di tahun 2014 , BTN mendapat nilai 339 yang disebut sebagai early start dan di 2015 naik menjadi 492 atau disebut good performance . Kita naik hampir dua tingkat . Biasanya satu tingkat .
( Maryono )
perumahan dan melakukan optimalisasi Program Satu Juta Rumah . Maksudnya , kita akan menggerakkan semua kerjasama dengan lintas kementerian atau lembaga dan menggerakkan masing-masing pengembang agar bisa lebih cepat lagi .
Dalam hal pendanaan , kita tetap konsentrasi pada tabungan , masuk ke dalam pendanaan koorporasi yang bersifat low cost .
Bagaimana dengan NPL ? Soal non performing loan ( NPL ) kita perkirakan ada di bawah 3,5 %.
Kualitas kredit yang ukurannya sensitif , prosesnya kita jaga dengan kriteria mengelola transformasi proses bisnis . Kita punya ukuran debitur kualitas baru itu , kualitasnya berapa . Itu ukurannya hanya satu tahun . Yang sudah lama kita bagi-bagi lagi menurut umur . Ini kita jaga setiap saat sehingga karakteristik kredit konsumer yang KPR itu , begitu nunggak 3 bulan maka jadi masalah .
Makanya , yang sudah kadung nunggak kita lakukan perbaikan dengan cara diskusi dengan nasabah untuk dilakukan beberapa kegiatan sehingga mampu membayar kembali .
Target NPL di tahun 2016 ?
Kita juga melakukan intensitas secara masif . Sampai Sabtu-Minggu kerja terus untuk menunjukkan kualitas kredit yang bisa diandalkan . Dan , tahun 2016 kita akan targetkan NPL di bawah 3 %.
Dari hasil kalkulasi , kami berhasil profiling setiap problematika dari segmen kredit yang bermasalah . Di sini kita intens pada kualitas kredit menurut segmennya , karakteristik dan problematikanya .
Kalau industri perbankan tahun ini meningkat , NPL kita juga menurun . Kita juga kerjasama dengan lembaga luar negeri , seperti SPSD dari India yang dijadikan sebagai kiblat untuk memperbaiki agar lebih teliti lagi . Sehingga early warning system akan kita lakukan .
Kita juga bangun pabrikan . NPL KPR kita masih di bawah NPL industri . Kalau NPL konsumer industri 2,8 %, kita 2,6 %. Dan saya yakin tahun 2016 akan lebih turun lagi .
Strategi yang akan diterapkan dalam membangun komersial landing , konsentrasinya adalah di kredit subsidi pembiayaan perumahan . Pemenuhan dananya dari sisi digital banking baik untuk meningkatkan percepatan . •
Paras 13
EDISI MARET 2016