Laporanutama
Maryono , Direktur Utama Bank BTN
Karena BTN Melakukan
Transformasi
Apa yang dilakukan Bank BTN sepanjang tahun 2015 ?
Kondisi perekonomian secara global maupun makro nasional di tahun 2015 memang agak berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya . Di tahun 2015 memang banyak hal yang mengalami perlambatan di dalam pertumbuhan maupun aktivitas bisnis . Kondisi ini tidak hanya dipengaruhi sisi makro di Indonesia , tetapi juga dipengaruhi sisi global negara maju , yaitu Amerika , China , dan Jepang .
Apa yang dilakukan Bank BTN di tengah kondisi seperti itu ?
Pada awal tahun 2015 , BTN telah melakukan transformasi . Sebetulnya , ini sudah dimulai di pertengahan tahun 2013 . Di dalamnya kita buat suatu periode , yaitu tahun 2013 sampai 2015 , yang kita sebut sebagai periodic survival .
Dalam periode itu , kita tetap melakukan konsentrasi sebagai perusahaan bank yang mendominasi sektor pembiayaan perumahan . Kemudian kita lakukan proteksi dari pasar dan kita lakukan perubahan financial capital driven .
Transformasi kedua , 2015 sampai 2019 , kita sebut sebagai periode digital banking . Di dalamnya , selain tetap melakukan dominasi dan percepatan , kita juga melakukan suatu pendekatan dengan teknologi dan perubahan yang lebih cepat . Di samping itu , juga melakukan human capital driven .
Transformasi ketiga , adalah periode 2020 sampai 2025 . Di periode ini kita akan melakukan suatu pengembangan size-ing . Di jaringan , kita masuk ke global karena kita sudah harus masuk ke dalam suatu persaingan internasional dan melanjutkan perubahan .
Tiga transformasi ini menyangkut tiga pokok , yakni bisnis , teknologi , dan human capital .
Apakah ada perubahan setelah melakukan transformasi ? Dengan adanya transformasi ini , kinerja kita di tahun 2015 mengalami perubahan . Perubahan yang kita lakukan mencakup beberapa hal . Pertama , di dalam pengembangan bisnis , BTN telah siap melakukan Program Satu Juta Rumah . Kedua , kita mulai melakukan pengembangan digital banking . Ketiga , kita mendapatkan fundamental yang kita lakukan di tahun 2013 , yakni perbaikan dari sisi good corporate governance , perbaikan risk manajemen , dan perbaikan proses bisnis .
Satu periode berat di tahun 2015 baru saja kita lewati . Melambatnya perekonomian dunia dan nasional , jatuhnya harga berbagai komoditas , serta menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah telah membuat banyak sektor di dalam negeri terpukul .
Apakah tahun 2016 ini keadaannya akan serupa ? Samarsamar terlihat demikian . Meskipun begitu , pemerintah masih tetap optimis pertumbuhan ekonomi nasional bisa mencapai 5,8 % - 6,2 %. Kalaupun meleset , pertumbuhan sebesar 5,2 % - 5,6 % masih bisa terjangkau .
Bagaimana PT Bank Tabungan Negara ( Persero ) Tbk menghadapi kondisi ini ? Apa strateginya ? Bagaimana mereka melewati tahun 2015 lalu ? Di bawah ini penjelasan Direktur Utama Bank BTN , Maryono tiga hari menjelang tutup akhir tahun 2015 :
Apakah permintaan KPR meningkat dalam pelaksanaan Program Satu Juta Rumah ?
Kalau kita lihat Program Satu Juta Rumah , kita mengedepankan tagline , yakni BTN punya lima SIAP . Siap dalam pendanaan , IT , supply rumah , sumber daya manusia , dan proses bisnis .
Dalam Program Satu Juta Rumah , BTN jadi petugas utama . Fasilitasnya adalah , bunga 5 % dan uang muka minimal 1 %. Ini betul-betul ide BTN . Ini juga berdampak pada permintaan KPR yang meningkat .
Dengan kebijakan tadi , realisasi KPR BTN sampai 30 November 2015 sebanyak 110.084 unit subsidi , nonsubsidi 48.304 unit . Sedangkan konstruksi yang belum selesai ada 270.706 unit .
Realisasi KPR subsidi itu , 98 % dilakukan oleh BTN . Sisa-
12 Paras
EDISI MARET 2016