Foto Oleh: Edi Triyono
seperti ngobrol saja. Mungkin itulah
kunci menjalani interview yang baik
adalah kita bersikap tenang dan tahu
ekspektasi dari yang bertanya,” lanjut
Dony yang akhirnya dipanggil untuk
tes kesehatan di Rumbai, Pekanbaru
dan akhirnya diterima bekerja di
Caltex.
Di Caltex, Dony meniti karir mulai
dari posisi Recruitment Engineer
di bagian Human Resource sesuai
dengan latar belakang pendidikannya.
“Jadi direkrut untuk merekrut, hehe”
candanya. Kala itu Dony bekerja dari
kota ke kota untuk merekrut karyawan
Caltex. Menariknya saat itu ada
peraturan yang sangat ketat di Caltex
dimana bagi yang tes di perusahaan
tersebut hanya sekali dalam seumur
hidup. “Nah yang repot petugas
kayak saya ini yang harus memastikan
bahwa yang tes itu baru pertama kali,”
kenangnya.
Jadi orang baik
akan laku dimana
saja. Artinya harus
bersikap ramah,
senyum saja lah, itu
kunci yang diajarkan
ayah saya
Salurkan Hobi Memberi
Konsultasi
Setelah bekerja di Caltex, gairah
lama Dony terkait psikologi tetap ada
dan butuh penyaluran. “Akhirnya saya
mengajukan diri ke manajemen untuk
minta waktu hari Senin dan Kamis
jam 9-12 bisa praktek di kantor, jadi
ngasih konsultasi untuk karyawan dan
keluarganya. Dari situlah makin nikmat
kerjaan karena ada hobi juga,” papar
pria yang rutin main bulu tangkis dua
kali dalam seminggu ini.
Setelah enam tahun bekerja
di bagian SDM, pada tahun 2004
Dony mendapat tawaran sekaligus
tantangan dari atasannya untuk
mengikuti job posting program, dimana
tersedia satu posisi di Amerika Serikat
untuk diperebutkan dari seluruh unit
bisnis perusahaan. Dony menjadi
wakil dari bagian Human Resource
yang berasal dari Indonesia. “Dari
&
OG I N D O N E S I A
Edisi 12 Tahun I / 2013
67