Oil & Gas Indonesia (OGI) edisi 12 | Page 68

Profil sekian belas terseleksi lima, dan satu di antaranya adalah saya. Yang lain ada kandidat dari AS, Venezuela, Kuwait, dan Nigeria,” tuturnya. “Eh nasib mengatakan Dony Indrawan kepilih,” tegasnya. Di AS, dari tahun 2004 hingga 2008 Dony dipercaya mengelola dan mengkoordinasi program training dan pengembangan bagi karyawan dari unit bisnis internasional dimana ia memegang kawasan Nigeria, Asia South, Australia, Amerika Latin dan Eurasia. Sepulangnya dari AS, Dony tak kembali ke Sumatera tapi menuju Jakarta dimana ia diminta untuk memegang tim rekrutmen Chevron se-Indonesia. Kemudian di tahun 2011 dirinya mendapat amanah untuk memegang bagian Administrasi, Formalitis dan Ekspatriat. “Enggak 68 & OG I N D O N E S I A Edisi 12 Tahun I / 2013 lama di akhir tahun 2011 bergabunglah saya dengan Corporate Communication,” ujarnya. Hampir dua tahun di posisi Manager Corporate Communication, Dony dituntut belajar cepat. “Sebelumnya mana ada saya ketemu dengan teman-teman media, aduh horor, hehe.... Tapi ada kuncinya, saya tampil menjadi diri saya,” ungkapnya. Dalam berkarir ada satu konsep yang selalu dipegang seorang Dony Indrawan yaitu, “Jadi orang baik akan laku dimana saja”. “Artinya harus bersikap ramah, senyum saja lah, itu kunci yang diajarkan ayah saya,” jelas Dony yang mengaku besar dari lingkungan keluarga yang biasabiasa saja. “Urusan mati, jodoh, takdir dan rejeki itu sudah di-set up, saya meyakini itu dalam perjalanan yang saya alami dalam kehidupan,” ucapnya. “Sebenarnya tidak ada hubungannya antara banyaknya usaha kita dengan result, tapi hubungan sebab-akibat antara usaha dan hasil itu dibikin agar semua orang mengusahakan,” yakinnya. Ditanya tentang ambisi dalam pekerjaan, Dony dengan santai menjawab bahwa dirinya hanya fokus pada apa yang ia butuhkan, bukan pada apa yang diinginkan. Begitulah prinsip bahagia apa adanya yang telah diajarkan dalam keluarganya sejak kecil. “Dalam konteks jabatan kita ikuti flow saja karena kita ada di dalam sistem. Yang saya inginkan hanyalah apa yang dapat saya tinggalkan, bukan bagaimana caranya saya naik,” tutup Dony. v