Profil
sekian belas
terseleksi lima, dan satu di
antaranya adalah saya. Yang lain
ada kandidat dari AS, Venezuela,
Kuwait, dan Nigeria,” tuturnya. “Eh
nasib mengatakan Dony Indrawan
kepilih,” tegasnya. Di AS, dari tahun
2004 hingga 2008 Dony dipercaya
mengelola dan mengkoordinasi
program training dan pengembangan
bagi karyawan dari unit bisnis
internasional dimana ia memegang
kawasan Nigeria, Asia South, Australia,
Amerika Latin dan Eurasia.
Sepulangnya dari AS, Dony tak
kembali ke Sumatera tapi menuju
Jakarta dimana ia diminta untuk
memegang tim rekrutmen Chevron
se-Indonesia. Kemudian di tahun
2011 dirinya mendapat amanah untuk
memegang bagian Administrasi,
Formalitis dan Ekspatriat. “Enggak
68
&
OG I N D O N E S I A
Edisi 12 Tahun I / 2013
lama di akhir
tahun 2011
bergabunglah saya
dengan Corporate
Communication,”
ujarnya. Hampir dua tahun
di posisi Manager Corporate
Communication, Dony dituntut belajar
cepat. “Sebelumnya mana ada saya
ketemu dengan teman-teman media,
aduh horor, hehe.... Tapi ada kuncinya,
saya tampil menjadi diri saya,”
ungkapnya.
Dalam berkarir ada satu konsep
yang selalu dipegang seorang Dony
Indrawan yaitu, “Jadi orang baik akan
laku dimana saja”. “Artinya harus
bersikap ramah, senyum saja lah,
itu kunci yang diajarkan ayah saya,”
jelas Dony yang mengaku besar dari
lingkungan keluarga yang biasabiasa saja. “Urusan mati, jodoh,
takdir dan rejeki itu sudah di-set up,
saya meyakini itu dalam perjalanan
yang saya alami dalam kehidupan,”
ucapnya. “Sebenarnya tidak ada
hubungannya antara banyaknya
usaha kita dengan result, tapi
hubungan sebab-akibat antara usaha
dan hasil itu dibikin agar semua orang
mengusahakan,” yakinnya.
Ditanya tentang ambisi dalam
pekerjaan, Dony dengan santai
menjawab bahwa dirinya hanya fokus
pada apa yang ia butuhkan, bukan pada
apa yang diinginkan. Begitulah prinsip
bahagia apa adanya yang telah diajarkan
dalam keluarganya sejak kecil. “Dalam
konteks jabatan kita ikuti flow saja karena
kita ada di dalam sistem. Yang saya
inginkan hanyalah apa yang dapat saya
tinggalkan, bukan bagaimana caranya
saya naik,” tutup Dony. v