Profil
Dony Indrawan
“Gemar
Memotivasi”
Dirinya mengaku asli USA (Urang Sunda Asli. red). Begitulah
kesehariannya, kerap bercanda dan suka mengobrol dengan
banyak orang. Tak heran kalau hobinya senang untuk
memotivasi orang lain.
Oleh Ridwan Harahap
R
amah dan gemar mengobrol.
Itulah kesan pertama yang
didapat dari seorang Dony
Indrawan, Manager Corporate
Communication PT. Chevron Pacific
Indonesia. Dirinya memang senang
berbicara dan memberi motivasi
kepada orang lain. Tak heran kalau
ia pernah bercita-cita menjadi
konsultan psikologi sebelum bekerja
di perusahaan migas seperti sekarang.
“Saya senang bicara tentang orang,
dari kecil saya sudah suka,” terang
Dony kepada Majalah O&G Indonesia
kala berkunjung ke ruangannya di
lantai 12 Gedung Sentral Senayan I,
Jakarta (24/7) lalu. Saat itu waktu satu
setengah jam tak terasa berlalu kala
Majalah O&G Indonesia asik berbicara
dengan Dony Indrawan.
Cita-cita dari kecil Dony sebenarnya
adalah ingin menjadi dokter, sehingga
kala mengikuti ujian masuk perguruan
66
&
OG I N D O N E S I A
Edisi 12 Tahun I / 2013
tinggi negeri pun Dony memilih kuliah
Kedokteran di UI dan Unpad. “Namun
ternyata Yang Maha Kuasa lebih
tahu mana yang pas. UMPTN tewas,
enggak masuk hahaha... ada rasa
sedikit malu, padahal saya rangking
nomor satu di sekolah dan teladan
nomor dua se-Tasik,” kenang Dony.
“Setahun kemudian ikut lagi, saya
berpikir apa yang pas buat saya, semua
tentang orang, kedokteran tetap, sama
psikologi dan kriminologi. Eh dapat
psikologi,” sambungnya.
Dony dapat menyelesaikan
kuliahnya di Fakultas Psikologi
Unversitas Padjadjaran dengan cepat
hanya dalam delapan semester. Ada
hikmah yang didapatnya, karena
kala itu untuk menjadi psikolog tak
bisa lagi hanya bermodal pernah
magang dengan seorang psikolog.
“Ada kurikulum baru seperti program
profesi, dua tahun lagi ternyata,
untung saja dikebut kuliahnya,
hehe...,” kata ayah dari dua putri, Tiara
(10 tahun) dan Farah (5 tahun). Kisah
tentang dirinya “terdampar” bekerja
di perusahaan migas diceritakan Dony
bermula karena dipaksa sang kekasih
yang sekarang menjadi istrinya, Yuli.
Padahal dirinya setelah lulus hanya
berniat jadi psikolog, dosen, atau
konsultan saja. Namun saat itu tahun
1998, Chevron Pacific Indonesia yang
waktu itu bernama Caltex Pacific
Indonesia yang dimiliki Chevron dan
Texaco membuka lowongan kerja
di Riau, dan pacarnya yang juga
adalah adik kelas Dony di kampus
terus membujuk untuk ikut melamar
di sana. “Padahal saya enggak
minat, tapi saya masukkan lamaran
juga, saat itu tempatnya di Hotel
Papandayan,Bandung,” kisahn ?+?q-??????????????????????????????)?????????????????????????????((0