Hal lain yang disoroti Darmo,
sapaan akrab dari Darmawan Prasodjo
adalah kebijakan pemerintah dalam
pengelolaan migas yang cenderung
menomorsatukan bahkan terkesan
mengejar lifting. Padahal di negaranegara lain seperti Norwegia dan Malaysia
tidak demikian, Malaysia dan Norwegia
lebih menekankan pada aspek teknik
penguasaan teknologi migas. Sejatinya,
lanjut Darmo, pengelolaan migas di tanah
air bisa mensinkronkan antara lifting dan
penguasaan teknologi migas.
Sementara itu, Elan Biantoro
mengutarakan bahwa pemasukan sektor
migas cukup besar, tercatat hingga 22
Agustus 2013 penerimaan kegiatan hulu
minyak dan gas bumi sudah mencapai
21,4 miliar dollar AS. Penerimaan tersebut
menjadi pemasukan untuk negara Indonesia.
Disinggung juga olehnya, belakangan
mantan orang nomor satu SKK Migas
pada tanggal 13 Agustus 2013 tertangkap
tangan sehingga harus berurusan dengan
KPK. “Terus terang saja, di internal begitu
geger. Namun kami harus menunjukkan dan
buktikan bahwa, perbuatan seseorang tidak
lantas dapat mengeneralisir semua orang
SKK Migas berperilaku buruk”, tegasnya di
hadapan kurang lebih 70 orang hadirin di
The Bridge Function Rooms.
Oleh sebab itu, SKK Migas saat ini telah
melakukan perbaikan internal. “Kita juga
menghubungi para kontraktor kontrak
kerja sama (KKKS) bahwa ini sesuatu
yang mengejutkan. Kita tegaskan bahwa
segenap pekerja di SKK Migas tetap berkerja
seprofesional mungkin,” kata Elan Biantoro.
Diterangkan pula langkah dari
perbaikan yang SKK Migas lakukan,
kata Elan Biantoro, SKK Migas telah
melantik 36 pejabat baru kepala divisi
dan jabatan setingkat. Proses pergantian
kali ini sebagai penyegaran organisasi
untuk mencapai tujuan yang sedang
diprioritaskan. “Kami berupa