Oil & Gas Indonesia (OGI) edisi 12 | Page 53

Hal lain yang disoroti Darmo, sapaan akrab dari Darmawan Prasodjo adalah kebijakan pemerintah dalam pengelolaan migas yang cenderung menomorsatukan bahkan terkesan mengejar lifting. Padahal di negaranegara lain seperti Norwegia dan Malaysia tidak demikian, Malaysia dan Norwegia lebih menekankan pada aspek teknik penguasaan teknologi migas. Sejatinya, lanjut Darmo, pengelolaan migas di tanah air bisa mensinkronkan antara lifting dan penguasaan teknologi migas. Sementara itu, Elan Biantoro mengutarakan bahwa pemasukan sektor migas cukup besar, tercatat hingga 22 Agustus 2013 penerimaan kegiatan hulu minyak dan gas bumi sudah mencapai 21,4 miliar dollar AS. Penerimaan tersebut menjadi pemasukan untuk negara Indonesia. Disinggung juga olehnya, belakangan mantan orang nomor satu SKK Migas pada tanggal 13 Agustus 2013 tertangkap tangan sehingga harus berurusan dengan KPK. “Terus terang saja, di internal begitu geger. Namun kami harus menunjukkan dan buktikan bahwa, perbuatan seseorang tidak lantas dapat mengeneralisir semua orang SKK Migas berperilaku buruk”, tegasnya di hadapan kurang lebih 70 orang hadirin di The Bridge Function Rooms. Oleh sebab itu, SKK Migas saat ini telah melakukan perbaikan internal. “Kita juga menghubungi para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) bahwa ini sesuatu yang mengejutkan. Kita tegaskan bahwa segenap pekerja di SKK Migas tetap berkerja seprofesional mungkin,” kata Elan Biantoro. Diterangkan pula langkah dari perbaikan yang SKK Migas lakukan, kata Elan Biantoro, SKK Migas telah melantik 36 pejabat baru kepala divisi dan jabatan setingkat. Proses pergantian kali ini sebagai penyegaran organisasi untuk mencapai tujuan yang sedang diprioritaskan. “Kami berupa