MENDIDIK DAN DIDIDIK UNTUK BUMI KITA
Alam adalah karya Tuhan yang Maha dasyat , yang dianugerahkan kepada manusia untuk dicintai , dipelihara , dikelola dengan baik agar dapat menunjang kelangsungan mahkluk hidup , lainnya , binatang dan juga manusia itu sendiri . Sekarang penemuan kosmologi membawa manusia untuk kembali mengolah rasa , pemahaman , pengertian sebagai komunitas , dan memang sudah seharusnya menemukan kembali , bahwa kita punya kekerabatan dan keterlibatan , dengan makluk hidup yang lain serta alam semesta .
Ketika Redaktur Majalah ND meminta tema ini saya sedang berada di Banjarmasin ( Kalimantan Selatan ), sudah dua kali saya mengunjungi tempat ini dan juga Palangkaraya . Pulau Kalimantan terkenal akan hutannya yang lebat dan kebanyakan belum terjamah atau boleh dikata banyak hutan yang masih perawan . Tentu mempunyai andil tersendiri dalam perubahan Iklim global sebagaimana hutan-hutan di Amazon di Brazil .
Jika kita ingin mengungkap sejarah atau membuat film mengenai hal ini perlu kembali ke 14 milyar tahun yang silam . Kita menyadari bahwa kita semua keturunan dari satu titik tusukan jarum yang lebih kecil dari zigot . Ini dilihat dari sisi ilmu pengetahuan .
Pernah dulu didinding Lapangan Notre Dame tertulis . “ intailah Alam maka dia akan memberikan keindahan kepadamu ” Ya , alam jika dipelihara dengan baik dia akan memberikan keindahan , kedamaian , kesejukan , keseimbangan dan keharmonisan . Tuhan senantiasa memaafkan . Manusia kadang memaafkan , ada juga yang tidak bisa memaafkan jika tersakiti . Namun Alam TIDAK PERNAH MEMAAFKAN jika dia dirusak dan disakiti . Dia akan menimbulkan malapetaka bagi manusia , misalnya erosi , banjir , gempa bumi , dan bencana alam lainnya .
Maka kita mesti belajar dari pengalaman dan memperlakukan serta memelihara alam dengan baik . Kita bisa belajar bagaimana alam itu setia dan harmoni . Contohnya pepohonan akan setia memberikan bunga atau buah seperti jenisnya dan harmoni sesuai musimnya . Perputaran Planet mengitari matahari begitu harmoni , selaras dan seturut waktunya . Juga galaksi-galaksi itu sendiri mereka mengatur semua unsur dan melahirkan bintang-bintang baru .
Di alam raya jika ada bintang yang mati tepat pada waktunya untuk memunculkan / melahirkan bintang yang baru . Hal itu disebut Peristiwa “ Ledakan Supernova .“ Seorang bernama Thomas Berry menamakan pada kejadian Supernova ini sebagai “ momen rahmat kosmologis .” Dia menyebutnya “ saat pengorbanan yang besar ” karena kematian bintang yang memungkinkan semua kehidupan masa depan berkembang . Supernova mewujudkan pola dasar kematian dan kelahiran kembali . Ini adalah saat mitos pada skala kosmik . Yang keluar
dari awan debu ini , miliaran bintang generasi kedua akan dilahirkan . Salah satunya adalah bintang yang kita sebut matahari . Apa tersisa dari pembentukan matahari adalah gumpalan puing-puing yang berputar-putar sendiri menjadi sebuah kalung sembilan planet yang berputar , yang kita kenal dengan 9 Planet Mercurius , Venus , Bumi , Mars , Jupiter Saturnus , Uranus , Neptunus , Pluto .
Dalam suatu ledakan cahaya yang luar biasa , panas dan energi memancar keluar ke segala arah . Alam semesta meledak menjadi adanya kehidupan saat ini sejak 14 milyar tahun yang lalu . Kita dapat melihat bahwa segala sesuatu yang pernah ada , sedang dan akan ada telah dipadatkan menjadi satu bentuk ruang yang lebih kecil dari benih , lebih kecil lebih dari titik airmata , sangat kecil dari molekul . Semua
28 Notre Dame | April-Juni 2017