Bukit Kuburan
Tana Toraja
Uniknya Tana Toraja
Di setiap wilayah yang ada di
Indonesia memiliki kebudayaan
yang khas sehingga Indonesia kaya
akan keberagaman kebudayaan
yang unik. Kali ini, saya akan men-
gulas tentang keunikan budaya
Tana Toraja.
Tana Toraja merupakan sebuah ka-
bupaten di Provinsi Sulawesi Selatan,
dengan ibukotanya Makale. Masyarakat
Suku Toraja menetap di daerah pe-
gunungan utara Sulawesi Selatan. May-
oritas masyarakatnya memeluk agama
Kristen, sebagian kecil memeluk agama
Islam, dan ada juga yang masih menganut
animisme atau Aluk ta Dolo.
Lalu, di mana letak keunikan dari Tana
Toraja? Keunikan yang paling utama
adalah pada upacara pemakaman. Up-
acara pemakaman adalah ritual paling
penting dan menghabiskan biaya yang
banyak. Semakin berkuasa seseorang,
maka akan semakin mahal pula biaya
yang harus dikeluarkan untuk upacara
pemakaman. Ada beberapa upacara pe-
makaman yang masih mereka lakukan
sampai saat ini yaitu upacara pemaka-
man untuk orang dewasa dan anak-
anak dengan keunikan masing-masing.
26
Notre Dame | April-Juni 2017
Pemakaman di Tana Toraja sangat
berbeda dengan pemakaman pada
umumnya. Upacara pemakaman bisa
berlangsung berminggu-minggu, ber-
bulan-bulan, bahkan hitungan tahun
setelah kematian yang bersangkutan.
Hal ini untuk memastikan bahwa keluarga
telah mengumpulkan cukup uang
untuk menutup biaya kematian. Mereka
percaya bahwa arwah masih berada
bersama keluarga sebelum upacara
selesai dilakukan.
Sebelum melakukan upacara pemakaman,
jenazah dibungkus dengan beberapa
helai kain dan disimpan di bawah
tongkonan. Dalam upacara tersebut,
dilakukan penyembelihan kerbau
dengan golok, semakin banyak kerbau
yang disembelih, menandakan semakin
berkuasa orang tersebut. Bangkai
kerbau, termasuk kepalanya, dijajarkan
di padang, menunggu pemiliknya, yang
sedang dalam “masa tertidur”. Mereka
percaya bahwa arwah membutuhkan
banyak kerbau untuk melakukan
perjalanan sampai di Puya. Ini merupakan
puncak upacara pemakaman yang
diringi musik dan tarian para pemuda
yang menangkap darah yang muncrat
dengan bambu panjang. Sebagian daging
diberikan kepada para tamu dan dicatat
karena hal itu akan dianggap sebagai
utang pada keluarga almarhum.
Tempat prosesi pada dari ritual itu
dinamakan rante, yaitu sebuah padang
rumput yang besar untuk orang-
orang yang hadir, juga sebagai tempat
lumbung padi, dan berbagai perangkat
pemakaman lainnya yang dibuat oleh
keluarga yang ditinggalkan. Di rante,
ada beberapa atraksi yang wajib dan
selalu ada. Atraksi tersebut adalah adu
kerbau (mappasilaga tedong atau te-
dong silaga), kerbau-kerbau yang akan
disembelih harus diadu terlebih dahulu.
Kerbau yang akan disembelih atau ma’
tinggoro tedong adalah kerbau-kerbau
yang harus terpilih, bukan kerbau
biasa. Biasanya penduduk Tana Toraja
memilih tedong bonga (kerbau bule).
Harga dari tedong bonga tergolong
cukup mahal karena harganya bisa
mencapai 10-50 juta perekor.
Prosesi berikutnya adalah adu kaki atau
sisemba. Ada pula prosesi ma’badong.
Ma’ badong merupakan nyanyian dalam
bahasa Toraja yang berisi syair-syair
pujian, nasihat, dan riwayat hidup.