Selain mendidik murid-murid di
sekolah, beliau juga mempunyai
anak remaja yang harus dididik.
Cara beliau mendidik anak-anak-
nya yaitu dengan cara mengenal-
kan nilai-nilai dan mempraktikan-
nya dengan contoh perbuatan
beliau sebagai orang tua. Menurut
guru yang akrab dipanggil “Bu
Bernadeth” murid-murid di
Notre Dame sangat beragam,
cerdas, dan karena ada yang
malas membuat prestasi mereka
berkurang. Pengalaman yang
kurang menyenangkan dan ber-
kesan, juga dirasakan oleh beliau.
Pengalaman berkesan yaitu ber-
temu dengan murid-murid yang
luar biasa dalam arti meminta
perhatian dari kita yang kurang
menyenangkan yaitu kalau murid-
murid tidak sopan terhadap
guru, dalam arti kata-kata yang
kurang berkenan, bagi beliau
merupakan suatu yang kurang
berkenan sehingga beliau merasa
belum berhasil dalam mendidik.
Bagi beliau cara mendidik murid-
murid Notre Dame adalah
dengan contoh, perbuatan guru,
pendekatan, kasih sayang,
menegur dengan cara yang baik.
Dalam mendidik murid-murid
yang susah diatur, beliau punya
cara tersendiri untuk mengatasinya,
yaitu dengan cara dipanggil dan
didekati. Murid-murid yang lucu
dan baik menyenangkan bagi
beliau, dan yang sangat mem-
banggakan adalah murid-murid
yang berhasil dalam studi dan
karirnya, itulah suka duka yang
dirasakan oleh beliau mengajar
para siswa. Pendapat beliau ketika
ada guru mendidik murid-murid
dengan kasar pada hakikatnya
siswa tidak perlu dipukul.
Pesan-pesan beliau untuk murid-
murid adalah tetap berusaha untuk
lebih baik karena cita-cita itu
bisa diraih apabila murid-murid
berusaha dengan sekuat tenaga,
jangan putus asa, selalu berpikir
positif. Harapan beliau bagi sifat-
sifat murid Notre Dame yaitu
menjadi anak yang berguna bagi
negara, agama, dan keluarga.
Anya dan Angelina Clarabelle / 7
Ibu Bernadeth
bersama keluarga
Notre Dame | Januari-Maret 2017
25