Sebelum mengikuti USBD anak -anak
diberi pengarahan di aula
nya, tergantung dari jumlah sesi. “Jika
jumlah siswa semakin banyak, artinya
semakin banyak juga sesi yang akan
dilaksanakan. Karena satu ruangan
maksimal 40 siswa, dan itu harus
dicadangkan 4, sehingga siswa yang
akan ujian dalam satu sesi ada 36
orang. Makanya jika berbicara tentang
pembagian siswa, tergantung dari
sekolahnya. Untuk SMA Notre Dame,
sesi pertama saya buat untuk siswa
IPA dulu, lalu sesi kedua baru siswa
IPS. Untuk hari pertama, sesi pertama
adalah UNBK siswa IPA, dan sesi
keduanya baru siswa IPS. Lalu untuk
hari kedua, saya tukar sesinya. Kalau
kemarin sesi pertama adalah siswa
IPA, maka hari ini sesi pertama untuk
siswa IPS, lalu sesi kedua siswa IPA.
Karena UNBK berlangsung selama 4
hari, jadi masing-masing 2 hari,
sehingga menjadi adil,” jelasnya
mengenai sistematika sesi yang ada.
Berkaitan dengan SKS, Daniel mengatakan
bahwa SMA Notre Dame tengah
merintis akan hal itu. “Kedepannya
SMA Notre Dame mulai membuka
pendaftaran dengan Sistem Kredit
10
Notre Dame | April-Juni 2017
Semester yang biasa disebut SKS,
dengan paket 4 semester. Kalau dulu
kita menyebutnya dengan akselerasi,
maka sekarang kita menyebutnya
dengan sebutan paket, paket 4
semester. Walaupun hanya empat
semester, mereka tetap wajib mengikuti
UNBK. Tetapi, karena hanya empat
semester, maka proses UNBK-nya
juga berbeda. Saat kamu sudah belajar
sampai semester ke empat, berarti
kamu sudah menguasai atau mempelajari
sampai semester enam. Setelah itu,
sama seperti murid tanpa sistem SKS,
maka murid-murid dengan sistem ini
pun akan mengikuti ujian nasional.
Namun, bagi sekolah yang masih
memakai sistem enam semester,
berarti mereka juga akan mengikuti
ujian nasional. Dengan kata lain, kamu
mengikuti ujian dengan kakak kelasmu,”
sahutnya. Kalau dulu, ada yang salah atau ada
LJK yang hilang, itu benar-benar
tanggung jawab sang pengawas. Yang
mengumpulkan dan mengurutkan LJK
adalah tanggung jawa guru pengawas,”
katanya. Menurutnya, yang sekarang
lebih mudah karena ini merupakan
sistem computer. Guru pengawas
hanya bertugas untuk mengawasi dan
menjaga agar ujian berlangsung
dengan baik. Untuk soal, jawaban, dan
sebagainya guru pengawas tidak ikut
campur. “Itu tanggung jawab proktor.
Proktor adalah orang yang bertanggung
jawab sebagai pengendali sistem itu.
Didalam ruangan ujian harus ada
protor dan teknisi, dan satu atau dua
pengawas. Jumlah pengawas tergantung
dengan muridnya. Kalau lebih dari 20,
harus ada dua pengawas. Ya intinya sih
pelaksanaannya lebih gampang sistem
UNBK ya,” terangnya.
Untuk tanggapan para guru, tanggapannya
adalah lebih enak. “Contohnya, kalau
sekarang (dengan sistem UNBK), guru
atau pengawas yang dikirim ke sekolah
luar tidak banyak. Kemudian pengawasan
guru kepada siswa tidak serumit dulu. Sedangkan tanggapan para murid,
Daniel mengatakan bahwa itu bermacam-
macam. “Banyak sih, ada yang seneng,
ada yang biasa aja, ada yang stress
karena terlalu tiba-tiba dari UN
tertulis lalu sekarang UN pakai