ND Magazine NDMag-18 | Page 10

Sebelum mengikuti USBD anak -anak diberi pengarahan di aula nya, tergantung dari jumlah sesi. “Jika jumlah siswa semakin banyak, artinya semakin banyak juga sesi yang akan dilaksanakan. Karena satu ruangan maksimal 40 siswa, dan itu harus dicadangkan 4, sehingga siswa yang akan ujian dalam satu sesi ada 36 orang. Makanya jika berbicara tentang pembagian siswa, tergantung dari sekolahnya. Untuk SMA Notre Dame, sesi pertama saya buat untuk siswa IPA dulu, lalu sesi kedua baru siswa IPS. Untuk hari pertama, sesi pertama adalah UNBK siswa IPA, dan sesi keduanya baru siswa IPS. Lalu untuk hari kedua, saya tukar sesinya. Kalau kemarin sesi pertama adalah siswa IPA, maka hari ini sesi pertama untuk siswa IPS, lalu sesi kedua siswa IPA. Karena UNBK berlangsung selama 4 hari, jadi masing-masing 2 hari, sehingga menjadi adil,” jelasnya mengenai sistematika sesi yang ada. Berkaitan dengan SKS, Daniel mengatakan bahwa SMA Notre Dame tengah merintis akan hal itu. “Kedepannya SMA Notre Dame mulai membuka pendaftaran dengan Sistem Kredit 10 Notre Dame | April-Juni 2017 Semester yang biasa disebut SKS, dengan paket 4 semester. Kalau dulu kita menyebutnya dengan akselerasi, maka sekarang kita menyebutnya dengan sebutan paket, paket 4 semester. Walaupun hanya empat semester, mereka tetap wajib mengikuti UNBK. Tetapi, karena hanya empat semester, maka proses UNBK-nya juga berbeda. Saat kamu sudah belajar sampai semester ke empat, berarti kamu sudah menguasai atau mempelajari sampai semester enam. Setelah itu, sama seperti murid tanpa sistem SKS, maka murid-murid dengan sistem ini pun akan mengikuti ujian nasional. Namun, bagi sekolah yang masih memakai sistem enam semester, berarti mereka juga akan mengikuti ujian nasional. Dengan kata lain, kamu mengikuti ujian dengan kakak kelasmu,” sahutnya. Kalau dulu, ada yang salah atau ada LJK yang hilang, itu benar-benar tanggung jawab sang pengawas. Yang mengumpulkan dan mengurutkan LJK adalah tanggung jawa guru pengawas,” katanya. Menurutnya, yang sekarang lebih mudah karena ini merupakan sistem computer. Guru pengawas hanya bertugas untuk mengawasi dan menjaga agar ujian berlangsung dengan baik. Untuk soal, jawaban, dan sebagainya guru pengawas tidak ikut campur. “Itu tanggung jawab proktor. Proktor adalah orang yang bertanggung jawab sebagai pengendali sistem itu. Didalam ruangan ujian harus ada protor dan teknisi, dan satu atau dua pengawas. Jumlah pengawas tergantung dengan muridnya. Kalau lebih dari 20, harus ada dua pengawas. Ya intinya sih pelaksanaannya lebih gampang sistem UNBK ya,” terangnya. Untuk tanggapan para guru, tanggapannya adalah lebih enak. “Contohnya, kalau sekarang (dengan sistem UNBK), guru atau pengawas yang dikirim ke sekolah luar tidak banyak. Kemudian pengawasan guru kepada siswa tidak serumit dulu. Sedangkan tanggapan para murid, Daniel mengatakan bahwa itu bermacam- macam. “Banyak sih, ada yang seneng, ada yang biasa aja, ada yang stress karena terlalu tiba-tiba dari UN tertulis lalu sekarang UN pakai