dan Sherli Janawati Budiman itu me-
ngatakan bahwa yang paling sulit
dari semua mata pelajaran ada-
lah Bahasa Indonesia, kemudian
Matematika, Bahasa Inggris, dan
yang termudah adalah IPA. “IPA
paling gampang soalnya kalau untuk
fisika itu hampir semua rumus yang
dipelajarin saat kelas 7, itu dipakai
sampai kelas 9. Biologinya juga hampir
semua bab nyambung juga, jadi cepat
ngehafalinnya. Kalau Bahasa Indonesia
itu, terkadang pilihan jawabannya
benar semua, tapi harus benar-benar
teliti untuk memilih satu yang paling
tepat.”
Lain halnya dengan siswa kelahiran
26 Maret 2002 ini, Hans mengaku
merasa kesulitan menghafal rumus-
rumus yang didapatinya selama 2-3
tahun terakhir ini, karena terlalu
banyak hafalan. Proses pengerjaan
yang dilakukan oleh Hans ini cukup
spontan artinya tanpa berpikir terlebih
dahulu saat mengerjakan sesuatu.
Menurut Hans, saat mengerjakan
di komputer, soalnya bisa cukup
dibilang lumayan susah untuk dirinya.
Tetapi dengan pengerjaannya yang di
kertas LJK, soal IPA terutama untuk
bidang pelajaran Fisika, ia merasa
sangat kesulitan. “Waktu ngerjain di
kertas LJK IPA-nya deadly, gampang...
bikin ga lolos hehe... “ tuturnya sambil
merasakan kepasrahannya.
“Biasanya yang jaga kelas itu kalo
di lab. komputer ada Bapak Andre,
Bapak Sarijo, Mr. Hadi, dan Mr. Erik.
Kalau di kelas biasanya yang jagain
Mr. Boro, Ibu. Emi, Bapak Andre dan
Ibu Romida,” sambungnya.
kelemahannya masing-masing. Kalau
untuk basis komputer, kelebihannya
kalau sudah selesai, peserta bisa
langsung men-submit jawaban dan
keluar dari ruang ujian, sebaliknya
kalau basis kertas, peserta harus
menunggu sampai semua siswa selesai
dan mengumpulkan jawabannya.
Kelebihan dari ujian berbasis kertas
adalah, lebih efektif karena tidak
perlu membagi peserta ujian men-
jadi beberapa sesi. Selain itu, resiko
terjadinya kesalahan dan kecurangan
alias nyontek lebih kecil daripada
basis komputer. “Aku sih lebih milih
ujian berbasis kertas. Mungkin belum
terbiasa aja sama yang basis komputer,
agak repot soalnya, hehehe.” Pungkasnya
sambil tersenyum.
Astrid Suwanda/7D, Janice Ep./7D
Menurut Ashley, masing-masing
sistem ujian ada kelebihan dan
Peringatan
Hari Kasih Sayang
di SMP Notre Dame
Setiap mendengar tanggal 14
Februari, pasti yang terlintas
di benak sebagian besar orang
adalah cokelat, bunga, teddy
bear, dan sebagainya. Hampir
seluruh masyarakat di dunia
merayakan hari kasih sayang.
Dalam perayaan ini banyak
orang yang memberikan bunga
atau cokelat kepada orang yang
disayang. Termasuk di SMP
Notre Dame, juga ikut mempe-
ringati acara ini.
Peringatan hari Valentine di SMP
Notre Dame diadakan pada hari
Selasa, 21 Februari 2017. Sebelumnya
acara ini telah dipersiapkan oleh
para pengurus OSIS. Acara dilangsung-
kan di aula SD Notre Dame, yang
telah di dekorasi oleh pengurus
OSIS.
an indahnya
Nuansa merah menandak
sayang unit
ih
kebersamaan di hari kas
SMP Notre Dame
Acara dimulai kurang lebih pukul
09.30, diawali dengan doa bersama
yang dipimpin oleh Bapak Michael
selaku guru agama. Acara dilanjut-
kan dengan penampilan dari para
siswa-siswi dan juga games sebagai
selingan.
Para peserta diberi waktu istirahat
pada pukul 11.00. Setelah istirahat,
ada game yang diberi nama ‘How
well do you know each other’. Ada
2 orang peserta yang terpilih dari
setiap angkatan, dan masing-masing
akan diberikan pertanyaan tentang
temannya. Acara terakhir adalah
menonton sebuah film singkat
bersama. Dari film yang ditayangkan,
akan diberikan pertanyaan-pertanyaan,
dan yang bisa menjawab akan
mendapat hadiah.
Acara selesai pada pukul 1 siang.
Setelah acara selesai, seluruh peserta
diberi kesempatan untuk berfoto
di photobooth. Sebelumnya, acara
diakhiri dengan doa bersama dan
pembagian souvenir.
Calissa Aretha / 8C
Notre Dame | Januari-Maret 2017
21