ND Magazine 17 Majalah19 | Page 28

semakin banyak tangga. Penataan ruangan di Rumah Betang masih sangat sederhana. Ruang paling depan untuk tempat berkumpul keluarga dan luasnya paling besar dibanding dengan ruangan yang lain. Lalu, Batang Huma terdiri dari ruang los, ruang tidur atau bilik, dan karayan. Lalu, ada lagi beberapa bagian penting dalam Rumah Betang. Pante yaitu tempat untuk menjemur padi, pakaian, atau untuk mengadakan upacara adat. Posisinya berada di depan bagian luar atap yang menjorok ke luar. Lantai pante terbuat dari bambu, belahan batang pinang, kayu bulatan sebesar pergelangan tangan atau dari batang papan. Serambi adalah pintu masuk rumah dan terletak persis setelah melewati pante. Jumlahnya sesuai dengan jumlah kepala keluarga di dalam satu rumah. Di depan serambi ini, apabila ada upacara adat kampung, biasanya akan dipasang tanda khusus seperti sebatang bambu yang kulitnya diarit halus menyerupai jumbai-jumbai ruas demi ruas. Kemudian, ada sami berfungsi ruang tamu sebagai tempat menyelenggarakan kegiatan bersama.
Ruang los harus ada di tengah bangunan karena merupakan pusat semua orang berkumpul melakukan
banyak kegiatan. Lalu, setiap bilik harus disusun berjajar sepanjang bangunan. Ada ketentuan khusus dimana orang tua harus tidur di bilik yang mengarah ke paling ujung aliran hulu sungai, sedangkan anak bungsu harus tidur di bilik yang mengarah ke paling ujung aliran hilir sungai. Jadi, ruang tidur orang tua dan anak bungsu tidak boleh bersebelahan karena mereka percaya apabila hal itu terjadi, akan membawa malapertaka bagi seluruh penghuni. Setiap bilik hanya dibatasi oleh sekat-sekat, bahkan ada yang hanya dibatasi kain. Ukuran masing-masing bilik minimal luasnya adalah 5 x 7 meter. Dapur di dalam Rumah Betang hanya ada satu dan dipakai bersama-sama. Seperti ruangan yang lain, dapur juga punya ketentuan sendiri, yaitu di posisi kiri atau pun kanan dapur harus selalu menghadap ke arah aliran sungai karena dipercaya bisa membawa rezeki.
Tak sampai disitu, lantai yang dipakai untuk Rumah Betang pun khusus yaitu menggunakan kayu. Dulu, satu papan lantai luas, yaitu berukuran 6 x 30 cm. Ini karena ada ketentuan khusus dalam memilih kayu misalnya dengan memperhatikan diameter atau umur kayu. Mereka menggunakan teknik tradisional sehingga papan yang dihasilkan bertekstur kasar. Sekarang, papan yang dihasilkan berukuran 4 x 20 cm dengan tekstur yang licin dan rata. Terakhir, yaitu jungkar yang tidak wajib ada. Jungkar berfungsi sebagai ruang tambahan di bagian belakang bilik keluarga. Atapnya menyambung dengan atap rumah panjang atau ada kalanya jungkar berdiri sendiri tapi masih merupakan bagian dari rumah panjang. Jungkar ditempatkan di tangga masuk atau keluar bagi setiap keluarga. Tujuannya agar tidak mengganggu tamu yang sedang berkunjung ke salah satu keluarga. Jungkar atapnya menyambung pada atap rumah panjang dan ada ventilasi pada atap disanggah kayu sehingga sewaktu hujan atau malam hari dapat ditutup kembali.
Ternyata Rumah Betang punya banyak keunikan bukan? Indonesia sungguh negara yang indah ya... Apa kamu tertarik untuk mengunjunginya?
Felicia Zein C.( 9D / 9)
Denah Rumah Betang Masyarakat Dayak
Notre Dame | Notre Dame | Juli-September 2017
27