Lentera
Tentang giginya yang tetap utuh di usianya yang sudah 90 tahun itu, Bude Sigit hanya bilang,“ Rajin-rajinlah gosok gigi.”
Begitulah bude saya. Demikian banyak lansia yang hidup dan kehidupannya tampak berbahagia di usia senjanya, seperti bude saya itu. Namun sesungguhnya tak sedikit pula lansia yang menjalani hari-hari akhirnya dengan penuh kesusahan dan tampak menderita.
Kata bude saya, satu hal yang harus dilakukan agar bisa menjalani hari-hari senja dengan nyaman dan bahagia adalah selalu mengingat apa sesungguhnya hakikat hidup dan kehidupan ini. Apa itu? Mengabdi kepada Yang Maha Tinggi. Artinya, seseorang dalam menjalani kehidupan ini selalu berorientasi kepada Tuhan, Allah Swt. Karena itulah akhir yang dinanti, bertemu dengan kembali dengan Sang Pencipta.
Bukan soal panjang atau pendek umur hidup di dunia, akan tetapi tujuan yang hendak dicapai itulah yang seharusnya menjadi pedoman dalam menjalani hari-hari yang dinanti.
Dalam Alquran, Surah Ar Ruum ayat 6-7, Allah berfirman,“ Setelah sekitar 9 bulan berada dalam rahim seorang ibu, maka lahirlah manusia ke alam dunia dalam keadaan polos dan suci tanpa membawa apapun. Setelah lahir manusia akan lebih mengenal fenomena kehidupan dunia, dan lalai tentang pengetahuan tentang kehidupan akhirat.”
Ayat itu sejatinya adalah sebuah informasi sekaligus peringatan bagi manusia tentang akhir dari kehidupan di dunai, yaitu akhirat. Allah di dalam Alquran Surah Al Mukminun ayat 112-114 mengatakan,“ Kehidupan manusia di dunia amatlah singkat, satu hari di sisi Allah sama dengan 1.000 tahun di bumi. Allah bertanya:“ Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?” Mereka menjawab,” Kami tinggal( di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung” Allah berfirman:“ Kamu tinggal( di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui.”
Begitulah, karena seperti ditegaskan dalam Alquran Surah Al-Ankabut ayat 69,“ Tiap-tiap yang berjiwa akan
31 | September 2018 | Edisi 135