SYARAH HADIS
“Ya Allah, berikan berkah untuk umatku dalam waktu paginya.”
M
atan hadis ini
terdapat dalam Sunan
Tirmidzi, Kitab Abwab
Al-Buyu’, Bab Ma
Ja-a Fi At-Tabkir Bi
At-Tijarah: 1212; Sunan Abu Dawud,
Kitab Al-Jihad, Bab Fi Al-Ibtikar Fi As-
Safar: 2606; Sunan Ibnu Majah, Kitab
At-Tijarah, Bab Ma Yurja Min Al-Barakah
Fi Al-Bukur: 2236; dan Musnad Ahmad,
Kitab Musnad Al-Makkiyin, Bab Wa Min
Hadits Shakhr Al-Ghamidy Aidha: 15443.
Ini adalah doa Rasulullah Saw
untuk umatnya yang diriwayatkan
oleh Sahabat Shakhr Al-Ghamidi Ra.
Kata kuncinya adalah berkah dan pagi.
Berkah berarti berlanjut, bertambah,
atau berkembangnya suatu kebaikan.
Jika ada nikmat yang berkelanjutan,
bertambah, atau berkembang, berati
pada nikmat tersebut terdapat
keberkahan. Sedangkan, kata pagi
(dalam matan ini diungkapkan dengan
kata bukur) adalah waktu mulai fajar
subuh sampai terbitnya matahari.
Inti dari matan hadis ini adalah doa
Rasulullah Saw agar dalam rentang
waktu sejak fajar shadiq sampai terbitnya
matahari terdapat keberkahan untuk
umatnya, atau agar dalam aktivitas yang
dilakukan oleh umatnya pada waktu
tersebut ada keberkahan bagi mereka.
Islam adalah agama yang
menjunjung nilai produktivitas. Ia
mengajarkan para pemeluknya agar
menggunakan semua waktu untuk
hal-hal yang produktif. Rasulullah Saw
bersabda sebagaimana diriwayatkan
oleh Tirmidzi, Ibnu Majah, dan
Ahmad,”Salah satu tanda bahwa
kualitas keislaman seseorang itu baik
ialah dia meninggalkan apa-apa yang
tidak berguna baginya.” Beliau juga
mewanti-wanti agar kita tidak terlena
dengan kesehatan dan kesempatan.
“Dua nikmat yang banyak orang tertipu di
dalamnya: kesehatan dan waktu luang,”
sabda beliau sebagaimana diriwayatkan
oleh Bukhari.
19 |
September 2018 | Edisi 135