My first Magazine hadila september | Page 20

SYARAH HADIS Di antara waktu yang mendapatkan perhatian serius dari ajaran Islam agar tidak luput dari para pemeluknya adalah pagi hari. Ia adalah waktu yang luar biasa nilainya. Ia adalah waktu yang tepat bagi orang-orang memulai aktivitas dengan penuh semangat. Begitu berharganya waktu pagi, sampai-sampai Allah Swt bersumpah dengannya. Allah Swt berfirman, “Demi fajar.” [Q.S. Al-Fajr (89): 1]. “Sesungguhnya Salat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” [Q.S. Al-Isra’ (17): 78]. Rasululullah Saw bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim, “Dua rakaat (sebelum) Subuh lebih baik daripada dunia dan isinya.” Beliau juga bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Tirmidzi, “Barang siapa yang menunaikan Salat Subuh berjamaah, lalu dia duduk sambil berzikir kepada Allah hingga matahari terbit, kemudian dia melaksanakan salat dua rakaat, maka dia seperti memperoleh pahala haji dan umrah yang sempurna, sempurna, dan sempurna.” Pada pagi hari seperti inilah Rasulullah Saw berharap agar umatnya selalu mendapatkan keberkahan dalam aktivitas mereka. Keberkahan ini tidak terbatas pada salat dan zikir atau yang sejenisnya. Keberkahan ini berlaku untuk semua aktivitas, baik 20 | |September 2018 | Edisi 135 ibadah maupun muamalah. Karena itulah, biasanya Rasulullah Saw memberangkatkan pasukan pada pagi hari. Karena itu pula, Sahabat Shakhr Ra (yang meriwayatkan hadis ini) biasa memberangkatkan dagangannya pada pagi hari. Nyatanya, dia menjadi pedagang kaya yang banyak harta. Inilah di antara makna keberkahan. Karena nilainya yang luar biasa, tidak seharusnya umat Rasulullah Saw menyia-nyiakannya. Seyogianya, setelah merampungkan ibadah pagi (salat dan zikir), seorang muslim bersegera memulai aktivitas lainnya. Senyampang masih pagi, jangan menunda waktu. Jangan sampai nilai dan keberkahan ini terbuang percuma dan sia-sia. Allah Swt berfirman, “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” [Q.S. Asy-Syarh (94): 7]. Abdullah ibnu Umar menuturkan, “Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya waktu pagi. Jika engkau berada di pagi hari jangan menunggu datangnya waktu sore.” Selamat menjemput pagi dengan penuh keberkahan. Semoga keberkahan itu akan terus menyebar sepanjang hari. Aamiin. Allaahu a’lam. <>