SYARAH HADIS
Di antara waktu yang mendapatkan
perhatian serius dari ajaran Islam agar
tidak luput dari para pemeluknya
adalah pagi hari. Ia adalah waktu
yang luar biasa nilainya. Ia adalah
waktu yang tepat bagi orang-orang
memulai aktivitas dengan penuh
semangat. Begitu berharganya waktu
pagi, sampai-sampai Allah Swt
bersumpah dengannya. Allah Swt
berfirman, “Demi fajar.” [Q.S. Al-Fajr
(89): 1]. “Sesungguhnya Salat Subuh itu
disaksikan (oleh malaikat).” [Q.S. Al-Isra’
(17): 78]. Rasululullah Saw bersabda
sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim,
“Dua rakaat (sebelum) Subuh lebih baik
daripada dunia dan isinya.” Beliau juga
bersabda sebagaimana diriwayatkan
oleh Tirmidzi, “Barang siapa yang
menunaikan Salat Subuh berjamaah, lalu
dia duduk sambil berzikir kepada Allah
hingga matahari terbit, kemudian dia
melaksanakan salat dua rakaat, maka dia
seperti memperoleh pahala haji dan umrah
yang sempurna, sempurna, dan sempurna.”
Pada pagi hari seperti inilah
Rasulullah Saw berharap agar umatnya
selalu mendapatkan keberkahan
dalam aktivitas mereka. Keberkahan
ini tidak terbatas pada salat dan zikir
atau yang sejenisnya. Keberkahan ini
berlaku untuk semua aktivitas, baik
20 |
|September 2018 | Edisi 135
ibadah maupun muamalah. Karena
itulah, biasanya Rasulullah Saw
memberangkatkan pasukan pada pagi
hari. Karena itu pula, Sahabat Shakhr
Ra (yang meriwayatkan hadis ini)
biasa memberangkatkan dagangannya
pada pagi hari. Nyatanya, dia menjadi
pedagang kaya yang banyak harta.
Inilah di antara makna keberkahan.
Karena nilainya yang luar biasa,
tidak seharusnya umat Rasulullah Saw
menyia-nyiakannya. Seyogianya, setelah
merampungkan ibadah pagi (salat
dan zikir), seorang muslim bersegera
memulai aktivitas lainnya. Senyampang
masih pagi, jangan menunda waktu.
Jangan sampai nilai dan keberkahan ini
terbuang percuma dan sia-sia. Allah Swt
berfirman, “Maka apabila kamu telah
selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang
lain.” [Q.S. Asy-Syarh (94): 7]. Abdullah
ibnu Umar menuturkan, “Jika engkau
berada di sore hari jangan menunggu
datangnya waktu pagi. Jika engkau berada
di pagi hari jangan menunggu datangnya
waktu sore.”
Selamat menjemput pagi dengan
penuh keberkahan. Semoga keberkahan
itu akan terus menyebar sepanjang hari.
Aamiin. Allaahu a’lam. <>