FOKUS UTAMA
UTAMA
FOKUS
perbuatan) lalu menjalankan tugas
sebagai khalifah dengan baik—dapat
dilakukan secara kontinu, insya Allah
kita akan mendapatkan hidup yang
penuh keberkahan.
Sedekah di Pagi Hari
Jika menghambakan diri kepada
Allah dan menjalankan tugas sebagai
khalifah dengan baik merupakan
perbuatan untuk kebaikan diri sendiri
(individu), terang Ustad Rial, maka
tidak lengkap rasanya jika seorang
muslim tak bisa memberi manfaat
kepada orang lain ketika waktu
pagi tiba. Untuk itu, Ustaz Rial
menambahkan bahwa di samping
menjadi saleh secara individu, kita
juga harus menjadi saleh secara sosial.
Caranya adalah dengan berbuat baik
kepada sesama manusia. “Hal ini bisa
dilakukan dengan memperbanyak
sedekah, dan salah satu waktu terbaik
untuk bersedekah adalah pagi hari,”
tuturnya.
Rasulullah Saw bersabda, “Dalam
tubuh manusia itu ada 360 ruas tulang. Ia
harus dikeluarkan sedekahnya untuk setiap
ruas tulang tersebut.” [H.R. Ahmad]
Sebagai orang beriman, kita wajib
berbuat baik dengan kesadaran bahwa
nikmat 360 sendi yang kita miliki
tidaklah ‘gratis’, melainkan menuntut
sedekah dengan cara melakukan
perbuatan baik sejak pagi hari. Namun
demikian, ketika kita merasa tak cukup
mampu mengeluarkan sedekah atas
360 ruas tulang tersebut, Rasulullah
telah memberikan sebuah jalan
keluar, yaitu menggantinya dengan
memperbanyak zikir dan melaksanakan
salat dua rakaat di waktu duha.
”Setiap salah seorang di antara kamu
memasuki pagi harinya, pada setiap ruas
tulangnya ada peluang sedekah, setiap
ucapan tasbih (subhanallah) adalah
sedekah, setiap hamdalah (ucapan
alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil
(ucapan laa ilaha illallah) adalah sedekah,
setiap takbir (ucapan Allahu akbar) adalah
sedekah, amar makruf adalah sedekah,
nahi munkar adalah sedekah, semua itu
cukup tergantikan dengan dua rakaat
Duha.” [H.R. Muslim, no. 720]
Ustaz Rial menambahkan bahwa
dengan sedekah berarti rezeki seseorang
akan mudah, sehingga orang-orang
yang mengawali pagi harinya dengan
bersedekah, insya Allah mereka akan
mendapat kemudahan dalam mencari
rezeki selama satu hari penuh.
Lingkup Keluarga
Dalam lingkup keluarga, upaya
mengisi waktu pagi dengan berbagai
aktivitas kebaikan, tentu butuh kerja
sama semua anggota keluarga, terutama
ayah dan ibu sebagai teladan utama di
keluarga.
Pemerhati komunikasi keluarga
dan Co-Founder Mothers on Mission,
Aprilina Prastari, S.Sos., M.Si,
menyarankan agar sebuah keluarga
membiasakan pagi hari untuk
memperbanyak aktivitas yang dilakukan
bersama-sama dengan anggota keluarga
lain; sarapan bersama, merapikan
rumah, atau melakukan olahraga
ringan.
Menurutnya, jika sedikit-sedikit
anak dibiasakan untuk menonton
televisi atau tayangan Youtube di
handphone, supaya anteng atau mau
makan, dikhawatirkan akan menjadi
kebiasaan yang jika tidak dituruti
akan membuatnya marah. Ini yang
sebetulnya harus diantisipasi sejak dini
oleh orangtua.
“Bukankah itu semua dilakukan
anak karena orangtua yang
membolehkan? Jika orangtua tidak
membiasakan, mereka pun tidak akan
melakukannya. Oleh karena itu, perlu
bagi orangtua membuat aturan bagi
anak,” jelasnya.
11 |
September 2018 | Edisi 135