Media Informasi Kemaritiman Cakrawala Edisi 417 Tahun 2013 | Page 7
Indonesia khususnya yang bernafas maritim. Demikian juga jalur
olahraga dengan lebih memaksimalkan pembinaan olahraga
perairan sehingga mampu mengukir prestasi dan dapat menjadi
ikon Indonesia sebagai bangsa maritim.
Melihat potret Indonesia hari ini, pendirian ormas/parpol yang
berkarakter maritim bersifat mendesak. Mengapa? Pertama,
di alam demokrasi, ormas/parpol adalah instrumen demokrasi.
Kedua, banyak persoalan besar di negeri ini yang tak terjawab
karena minimnya wawasan kebangsaan, khususnya wawasan
maritim elemen masyarakat dan juga, sayangnya, sebagian
para pengambil keputusan. Carut-marutnya pengelolaan laut
akibat ketiadaan sinergitas dan sinkronisasi antarinstitusi yang
menangani laut, misalnya, adalah bukti akibat belum adanya
cetak biru Kebijakan Kelautan Nasional (National Ocean
Policy) di Indonesia yang notabene adalah negara maritim.
Dengan demikian, kelahiran ormas/parpol yang dibidani PPAL
diharapkan dapat mendongkrak peran strategis sekaligus posisi
tawar PPAL dalam ikut serta membangun kejayaan kembali
Indonesia sebagai negara maritim.
The Navy League of the United States (NLUS) atau PPAL
Amerika Serikat yang pembentukannya diinisiasi oleh Presiden
Theodore Roosevelt pada tahun 1902, adalah organisasi
purnawirawan angkatan laut yang sangat berpengaruh dan
dihormati di Amerika Serikat. “It seems to me that all good
Americans interested in the growth of their country and
sensitive to its honor, should give hearty support to the policies
which the Navy League is founded to fu rther. For the building
and maintaining in proper shape of the American Navy, we
must rely on nothing but the broad and farsighted patriotism
of our people as a whole” kata Roosevelt. NLUS mengemban
tiga misi: ikut memelihara moril seluruh prajurit aktif dan
keluarganya; menyuarakan kepentingan US Navy; menggali
dan mendiseminasi nilai strategis laut bagi kepentingan nasional
Amerika.
Dalam menyampaikan aspirasinya,
NLUS dikenal sangat konsisten dan
militan. Sering mereka melakukan lobilobi politik di Kongres, dan memanfaatkan
media untuk mempertegas komitmennya.
Pada acara Sea-Air-Space Expo yang
digelar NLUS di Gaylord Convention
Center, Maryland, tahun 2010, Menhan
Robert M. Gates menyampaikan pujian
dan rasa bangganya atas segala usaha
dan perjuangan NLUS yang telah
dilakukan demi kebesaran Angkatan Laut
dan bangsa Amerika. Menurut Gates,
NLUS telah melakukan banyak pekerjaan
besar, antara lain menentang rencana
cutback anggaran pertahanan akibat
krisis keuangan, dukungan terhadap
kelangsungan program pembangunan
destroyer super canggih kelas Arleigh
Burke (DDG-51) dan kelas Zumwalt
(DDG-1000).
Di Indonesia sebenarnya juga cukup banyak purnawirawan
TNI yang telah sukses menapaki siklus kehidupan barunya
dan memberikan banyak nilai bagi diri, keluarga, masyarakat,
bahkan bangsa dan negaranya. Para purnawirawan TNI AD
misalnya, hampir mendominasi peran di segala bidang, dan tidak
diragukan lagi khususnya di bidang politik. Sekalipun Indonesia
adalah negara maritim, ironisnya, peran TNI AL justru belum
signifikan. Seorang petualang sekaligus pujangga besar Inggris
abad XVI, Sir Walter Raleigh berkata, “Whoever commands the
sea, commands the world”. Terinspirasi ‘mantra’ tersebut maka
jadilah Inggris - kini Amerika Serikat dan China - bangsa besar
dan disegani karena armada lautnya yang begitu hebat. Jauh
sebelumnya, leluhur kita Sriwijaya dan Majapahit telah lebih dulu
membuktikannya.
Dalam hal bebas berekspresi dan bersuara lantang, PPAU
dan PPAD mungkin sedikit berada di depan. Walaupun dalam
kapasitas pribadi, tapi beberapa purnawirawan TNI AU dan TNI
AD kerap bersikap kritis dan bersuara tajam di berbagai media.
Contohnya Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim dan Marsekal
Muda TNI (Purn) Djoko Poerwoko yang banyak menyoroti
masalah dunia penerbangan. Demikian pula Letjen TNI (Purn)
Sajidiman Surjohadiprodjo, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo
dan Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri yang banyak mengupas
dunia politik dan militer pada umumnya. Walaupun masingmasing memiliki gaya bicara dan menulis yang berbeda, namun
secara umum pikiran, pandangan, dan analisanya lugas, tajam,
inspiratif, dan mencerahkan.
Di era reformasi, di mana semua orang bebas menyampaikan
pendapatnya, sudah tiba saatnya PPAL bebas berekspresi, pula
bebas bersuara lantang. Sesekali diselingi turun ke lapangan
bersama mitra sipilnya untuk menyadarkan dan mendidik
masyarakat agar paham, peduli, dan bangga akan Angkatan
Laut, bangsa dan negaranya. ©Laksma TNI Untung Suropati
Ilustrasi oleh Budiono
Cakrawala Edisi 417 Tahun 2013
7