Media Informasi Kemaritiman Cakrawala Edisi 417 Tahun 2013 | Page 28

TOPIK UTAMA 28 AIS Automatic Identification System Base Station yang merekam dengan sangat akurat semua data kapal meliputi: nama maupun jenis kapal berikut call sign, posisi dan aktivitasnya di wilayah yuridiksi perairan Indonesia dengan hasil monitor bersifat real time (sesuai waktu sebenarnya). Namun karena perairan Indonesia begitu luas untuk dimonitor, sementara kemampuan radius monitor AIS di seluruh dunia berkisar 40-50 nautikal miles. Hal ini disebabkan lengkungan bumi yang mengakibatkan ada bagian-bagian permukaan bumi yang tidak terpantau AIS. Untuk mengatasinya Bakorkamla menambahkan kemampuan jelajah pantau AIS dengan AIS Satelit. Meski terdapat selisih waktu 1040 menit dengan waktu hasil pantauannya, namun kemampuan jelajah AIS Satelit mampu merambah hingga jauh keluar perairan NKRI”. Kelebihan ini semakin mempertajam kesiaaan Bakorkamla dalam menyampaikan informasi untuk dikoordinasikan dengan stakeholders lainnya, guna mengantisipatif situasi yang tidak terduga di laut. Tidak hanya itu, Laksdya TNI Bambang Suwarto juga mengatakan saat ini dukungan data dari perangkat canggih yang dimiliki oleh Bakorkamla ini menjadi bekal bagi para nelayan maupun kapalkapal penangkap ikan, mereka dapat dengan mudah menemukan tempat ikan berkumpul. Sebab lokasi plankton (jasad renik yang jadi pakan ikan) berikut data cuaca, suhu air laut tempat keberadaan ikan jelas termonitor secara akurat. Seperti pada peristiwa pemasangan jaring ikan di Selat Lombok oleh masyarakat Karangasem-Bali. Jaring yang dipasang tepat di alur lalu-lalangnya kapal yang dilarang untuk dipasangi jaring ikan karena akan mengganggu jalur pelayaran. Kalakhar Bakorkamla dengan penuh kesabaran meminta agar mereka melepaskan jaringnya, kemudian mengajak mereka melihat hasil monitoring kecanggihan alat milik Bakorkamla untuk mencari lokasi plankton. Menurut Bupati Karangasem-Bali, sekarang ini masyarakat pesisirnya lebih sejahtera, karena sejak kejadian itu, setiap akan melaut mereka singgah dulu mencari informasi di pos Maritime Regional Co-ordinating Center/Regional Co-ordinating Center (MRCC/ RCC). Bekal informasi yang mereka peroleh itu sangat membantu, karena lebih efektif dan efisien terutama menghemat biaya operasional, lebih tepat sasaran dan yang pasti mampu memperbaiki tingkat kehidupan pengguna laut terutama nelayan. Bagi Alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan 25 tahun 1980 ini, sebagai abdi negara, Monitoring, Control and Surveillance Bakorkamla. Mobile VTS Bakorkamla untuk Pengamanan APEC (Okt 2013). Penyebaran Lokasi MRCC, RCC dan GS Bakorkamla, Jangkauan Radar dan Ground Station berbagai instansi.