Media Informasi Kemaritiman Cakrawala Edisi 417 Tahun 2013 | Page 27
Di samping itu SOA juga melaksanakan
penegakan hukum dalam mempertahankan
hak maritim, melaksanakan pengaturan dan
komando secara terpadu Kepolisian Maritim
RRT,
menstandarisasi
penegakan
hukum,
meningkatkan kemampuan penegakan hukum
dalam mempertahankan hak maritim, melindungi
ketertiban hak dan kepentingan maritim serta
masih banyak lagi tugas lainnya. Dengan wilayah
kerja terdiri atas Cabang Laut Utara, Cabang Laut
Timur dan Cabang Laut Selatan. Setiap cabang
memiliki 11 pasukan polisi maritim dan detasemen
wilayah pesisir yang bertanggung jawab atas
kawasan laut yang dikuasai dan melaksanakan
penegakan hukum dalam rangka mempertahankan
hak maritimnya.
Demikian pula halnya dengan Malaysia sebagai
negara yang luas wilayah lautnya jauh lebih kecil
bila dibandingkan dengan Indonesia, namun saat ini
telah berani mengambil langkah membentuk Coast
Guard-nya dengan menggabungkan beberapa
stakeholder menggunakan nama Malaysian
Maritime Enforcement Agency (MMEA) atau dalam
bahasa Melayu artinya Penguat Kuasaan Maritim
Malaysia (APMM).
Bagaimana dengan Indonesia yang
wilayah lautnya sangat luas?
Tentu menyimpan lebih banyak persoalan seperti
potensi konflik wilayah perbatasan dengan beberapa
negara tetangga. Hal ini begitu mengemuka
karena sangat terkait dengan aspek prosperity
(kesejahteraan) dan aspek security (keamanan)
yang memang tidak mungkin terpisahkan. Kepala
Pelaksana Harian Badan Koordinasi Keamanan
Laut (Kalakhar Bakorkamla) Laksdya TNI Bambang
Suwarto mengungkapkan hal tersebut didampingi
Kahumas Bakorkamla Kolonel Maritim Edi Fernandi
di kantornya Jl Dr. Sutomo 11 Jakarta Pusat.
Menurutnya, persoalan di laut yang tidak segera
tuntas diselesaikan, dapat memicu terbentuknya
opini negatif di kalangan pengguna laut. Salah
satunya bila kapal-kapal asing masuk ke perairan
yang dianggap rawan, mereka harus membayar
biaya asuransi yang sangat tinggi untuk menjamin
keselamatan kapal beserta muatannya kepada
pihak asuransi asing dan bukan kepada pihak
Indonesia. Begitu pula dengan para PMA (Penanam
Modal Asing), mereka akan lebih memilih laut dan
negara yang aman untuk berinvestasi. Hal yang
sangat merugikan Indonesia ini, harus segera
dieliminir. Jika segenap stakeholder bersinergi
membentuk jaring komunikasi berupa kesepakatan
yang konsisten dan berlanjut.
Mantan Panglima Armada RI Kawasan Timur era
tahun 2010-an ini memandang perlunya kesatuan
pemahaman bahwa Indonesia adalah negara
maritim, tidak sekadar diucapkan saja, namun butuh
implementasi yang diwujudkan dalam sinergitas
kinerja profesional dari para pengawaknya.
Pihaknya selalu berupaya menguatkan soliditas
sesama aparat yang memiliki kewenangan hukum
di laut, melalui kegiatan bersama, sehingga
tidak bergerak sendiri-sendiri. Hal ini akan lebih
memudahkan mengatasi permasalahan di laut.
Salah satu tugas Bakorkamla melaksanakan
dan mengkoordinasikan kegiatan operasi yang
sifatnya filling the gap, yakni menjangkau wilayahwilayah laut yang selama ini belum diamankan.
Filling the gap dari Tupoksi beberapa stakeholders
ini, diwujudkan Bakorkamla dengan penguatan
dukungan pelayanan masyarakat pengguna
laut dalam bentuk nyata. Misalnya pengadaan
peralatan canggih untuk pendeteksi data kapal dan
aktivitasnya. Penanganan persoalan di laut seperti
illegal fishing Bakorkamla melibatkan pengawas
perikanan, bila menghadapi kasus pembajakan
Bakorkamla akan menggandeng pihak keamanan.
Demikian pula masalah lingkungan seperti
kemungkinan terjadinya pencemaran laut atau
bekas rig-rig pengeboran minyak yang ditinggalkan
begitu saja oleh pengelolanya. Termasuk
kerusakkan kabel optik komunikasi dasar laut, yang
disebabkan oleh alam maupun pencurian. Konon
akibat pencurian berdampak parah dan ditaksir
kerugian yang ditimbulkannya lumayan besar.
Bukan itu saja dampak lain yang lebih besar lagi
adalah terputusnya jalur komunikasi penting. Hasil
pantauan ini sebagai bahan penyidikan lebih lanjut
yang harus dikoordinasikan dengan pihak/institusi
terkait sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.
Penjelasan Kalakhar Bakorkamla kepada Tim
Cakrawala ini didukung informasi dari mantan
Komandan KRI Teluk Mandar, Letkol Maritim Arief
Meidyanto yang kini menjabat sebagai Kapuskodal
Bakorkamla: “Sesuai dengan standar International
Maritime Organization (IMO) mensyaratkan
bahwa, kemampuan yang harus dimiliki oleh
Bakorkamla atau instansi lain yang mempunyai
kepentingan untuk pengamatan di laut, harus dapat
melaksanakan traffic monitoring/memantau seluruh
kapal yang sedang beraktivitas, baik yang keluar
ataupun yang memasuki wilayah perairan negara
masing-masing. Saat ini Bakorkamla telah memiliki
Cakrawala Edisi 417 Tahun 2013
27