Media Informasi Kemaritiman Cakrawala Edisi 414 Tahun 2013 | Page 74
OPINI
74
LEDAKAN
PENDUDUK BUMI
Tahun 2012 jumlah penduduk dunia tercatat mencapai 7,3 miliar.
Kelebihan populasi di dunia ini akan berdampak buruk pada berbagai aspek seperti
ketersediaan sumber daya alam dan pengaruh terhadap lingkungan ekologis.
M
enurut Thomas Malthus
(1978) bahwa populasi
yang
terus
meningkat
sementara ketersediaan pangan
cenderung stabil maka kelaparan,
kejahatan dan penderitaan akan
terjadi. Sedangkan Karl Marx
berpendapat bahwa pertumbuhan
penduduk
diakibatkan
oleh
kemiskinan, penipisan sumber
daya alam, polusi dan penyakit
sosial lainnya. Bahkan seorang
ahli mengatakan bahwa jumlah
penduduk di dunia saat ini
hampir setara dengan batas
maksimum dari jumlah penduduk
yang dapat tinggal di bumi.
Diperkirakan,
maksimal
bumi
hanya dapat menampung 10-12
miliar sedangkan pada Tahun
2012 jumlah penduduk dunia
mencapai 7,3 miliar. Hal ini berarti
bahwa jumlah penduduk hampir
menyentuh angka 70% dari batas
maksimal yang dapat dihuni di
bumi.
Populasi
tujuh
miliar
orang penduduk dunia selain
mendatangkan optimisme juga
menimbulkan kekhawatiran. Ada
yang memandang masalah ini
dengan negatif, namun ada pula
yang positif. Mereka ramai-ramai
memperingatkan ancaman laju
populasi dunia terhadap bidang
ekonomi dan sosial. Namun ada
juga yang berpendapat bahwa
masalah ini merupakan suatu
kesempatan.
Perserikatan
BangsaBangsa (PBB) pada Tahun 2011
dalam sebuah laporannya menuntut perhatian besar atas
kondisi penduduk dunia. PBB
mengharapkan ditempuhnya upaya untuk memulihkan kondisi
dunia ketimbang khawatir atas
laju
pertumbuhan
penduduk.
Menurut laporan ini, laju cepat
pertumbuhan populasi dunia dari
satu sisi merupakan hal positif,
termasuk semak in panjangnya
usia manusia dari 48 tahun di
Tahun 1950 menjadi 68 tahun di
Tahun 2011, serta menurunnya
tingkat kematian bayi serta ibu
ketika melahirkan. Hal ini menurut
PBB merupakan keberhasilan
sains dan pengetahuan manusia.
Dr. Babatunde Osotimehin,
Direktur Eksekutif United Nations
Population Fund (UNFPA) mengatakan, ini merupakan kesempatan
yang diberikan kepada manusia.