Media Informasi Kemaritiman Cakrawala Edisi 414 Tahun 2013 | Page 28

BERITA UTAMA 28 ZEE sendiri dan di semua pintu masuk, dengan dukungan logistik dan pangkalan-pangkalan aju di lini depan, yang selanjutnya didukung oleh pangkalan-pangkalan induk yang lebih besar di lini dalam. Laut bebas sepanjang perbatasan luar ZEE merupakan serambi depan yang harus dijamin keamanannya sepanjang waktu. Bagi Indonesia yang bangun wilayahnya merupakan benua Maritim Nusantara, serambi depan yang harus dijaga itu merupakan lingkaran lonjong, yang di utara dan timur berbatasan dengan Laut China Selatan dan Samudra Pasifik, yang di selatan dan barat berbatasan dengan Samudra Hindia. Pintu-pintu masuk ke Benua Maritim Nusantara merupakan ujung-ujung selat dan laut seperti Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok, Laut Natuna, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Laut Sawu, Laut Timor dan Laut Arafuru. Untuk tugas-tugas berjaga di laut itu diperlukan armada kapal-kapal perang yang laik samudra (ocean going fleet), baik kapal fregat untuk atas air maupun kapal selam untuk bawah air, didukung pesawat udara patroli laut. Penguasaan atas laut di dalam Benua Maritim Nusantara sebagai halaman dalam dilaksanakan oleh armada kapal-kapal patroli. Karena sifat lautnya, kapal-kapal patroli ini harus pula mempunyai kemampuan untuk dapat melakukan pengejaran yang tidak terputus (hot pursuit) melintas laut bebas sampai ke batas laut teritorial negara lain, untuk itu diperlukan kapal-kapal dari jenis korvet. Tujuan penguasaan laut dalam rangka pertahanan laut Benua Maritim Nusantara adalah untuk ikut menjamin keamanan dan stabilitas nasional secara menyeluruh. TANTANGAN DAN HARAPAN MASA DEPAN Stabilitas pertahanan dan keamanan akan mengikuti kompleksitas pemeliharaan stabilitas politik, ekonomi, sosial dan budaya, dengan tuntutan yang lebih besar terhadap partisipasi dan tanggungjawab masyarakat, sehingga keamanan nasional telah merupakan suatu fenomena yang sangat komplek dan cenderung akan semakin rumit dimasa 20-30 tahun mendatang. Apabila dimasa-masa lalu keamanan nasional adalah bidang tugas militer saja, dimasa sekarang dan yang akan datang akan melibatkan seluruh unsur masyarakat dan pemerintah dalam suatu kerja sama yang sinergis, yang satu sama lain sangat tipis garis pemisahnya. Tugas-tugas itu akan semakin sulit dipisahkan, mana yang tugas-tugas sipil dan mana yang tugas-tugas militer. Angkatan bersenjata, pemerintah dan rakyat harus menjaga kerja sama yang baik, saling dukung dan terbuka satu dengan yang lain. Fungsi-fungsi utama keamanan nasional meliputi: 1. Pertahanan negara. 2. Keamanan dalam negeri atau internal security yang juga dapat mencakup penegakan kedaulatan selain penegakan hukum dan ketertiban (law and order). 3. Keamanan publik yang berkaitan dengan keamanan umum dalam kehidupan masyarakat. 4. Keamanan individu yang sekarang lebih dikenal sebagai human security yang tidak lagi bermakna keamanan harta dan jiwa individu saja, tetapi perlindungan hak hidup dan kebebasan individu. Adanya kepentingan negara dan masyarakat disatu sisi dan kepentingan individu di sisi yang lain dapat menjadi dilema dalam penegakan keamanan nasional. Sesuai dengan perkembangan keadaan ada kecenderungan bahwa sekarang dan dimasa datang: » Keamanan nasional menjadi tidak mengenal batas negara karena sumber ancamannya pun mulai bersifat transnasional. » Bentuk ancaman tidak lagi berupa serbuan fisik dari luar, tetapi lebih banyak berupa serangan multi media dan huru-hara dalam