Media Informasi Kemaritiman Cakrawala Edisi 414 Tahun 2013 | Page 29
negeri yang digerakkan dari luar.
»
Bentuk ancaman bersifat
asimetri, nonlinier, extra-ordinary
dan exponental.
» Serangan fisik tanpa struktur
seperti terorisme, radikalisme dan
bentuk-bentuk psikopatik.
» Eksploitasi
kerawanan
dalam negeri, agama, ras, etnik,
kedaerahan dan lain-lain melalui
sarana sosial dan budaya serta
fanatisme
agama.
Spektrum
keamanan nasional telah menjadi
sangat luas, soal keamanan
nasional adalah soal nasional
dan bukan militer saja bukan soal
politik saja, tapi soal kita semua.
Sebagai negara maritim
yang luas, kita harus mampu
menguasai dan menjaga keutuhan
seluruh
wilayahnya
baik darat, laut maupun udara,
terutama wilayah lautnya, serta
mampu memanfaatkan seluruh
ruang lautnya sebagai sumber
kehidupan, sarana penghubung
dan pemersatu bangsa dan pulaupulau. Bangsa Indonesia juga
harus mampu mengelola dan
mendayagunakan kekayaannya,
terutama
kekayaan
lautnya,
sehingga dapat berperan dan
memberikan sumbangan yang
berarti bagi perekonomian negara
dan kemakmuran rakyat.
Kita
harus
menyadari
dan
mensyukuri
kodratnya
sebagai bangsa yang mendiami
kepulauan yang terbesar di
dunia. Kekayaannya berlimpah
dan posisinya sangat strategis
secara nasional dan internasional.
Seluruhnya harus bertekad untuk
memanfaatkan seluruh karunia
Tuhan Yang Maha Esa itu bagi
sebesar-besarnya
kemakmuran
rakyat dan kejayaan negaranya,
termasuk bagi kesejahtraan dan
kepentingan bersama seluruh
bangsa di dunia.
Indonesia
sesuai
ciri
alamnya adalah negara maritim,
tetapi untuk mewujudkannya sebagai negara maritim yang maju
harus mengembangkan strategi
pembangunan
terpadu
yang
berjangka panjang dan berlanjut.
Yaitu pembangunan berencana,
bertahap dan bertingkat dengan
mengutamakan
pembangunan
yang berintikan kekuatan maritim
dalam arti luas dan mencakup
semua aspek politik, ekonomi,
sosial dan budaya serta pertahanan
dan
keamanan.
Indonesia
harus mendayagunakan seluruh
potensi kelautan dan keunggulan
komparatif dan kompetitifnya yang
lain, kesemuanya bagi sebesarbesar kemakmuran rakyat dan
kejayaan Indonesia.
Posisi Indonesia di titik
silang jalan raya kepentingan dunia
harus juga dapat dimanfaatkan
sebaik-baiknya, antara lain dengan
memfokuskan pembangunan water front industries, terutama di
sepanjang alur laut kepulauan
(archipelagic sea lanes) dan pantai-
pantai luar yang berhadapan
dengan negara tetangga. Semua
itu harus didukung dengan
pembangunan seluruh prasarana
dan sarana yang diperlukan bagi
pembangunan kekuatan maritim,
baik politik, ekonomi, sosial dan
budaya maupun pertahanan dan
keamanan.© Serma Mes Dadang
Subagja, S.Sos.I
DAFTAR PUSTAKA
Gorshkov, Sergei G, The Sea Power of the
State, 1980.
Hemingwai, Ernest, The Old Mand and the
Sea, 1952.
Hendarmin Ran