Media Informasi Kemaritiman Cakrawala Edisi 413 Tahun 2013 | Page 21

sekaligus penpas yang diterbitkan oleh Kepala Bagian Penerangan saat itu adalah Mayor Laut (A) Saleh Bratawidjaja. Nama media Gema Gelombang dapat bertahan hidup selama kurang lebih lima tahun, yakni sampai tanggal 23 November 1959, tujuh hari kemudian lahir nama baru “Jalesveva” yang muncul sejak tanggal 30 November 1959. Gagasan untuk perubahan nama ini dicetuskan oleh Kepala Djawatan Penerangan Angkatan Laut, Mayor Pelaut Imam Sardjono. Dengan menyandang nama baru “Jalesveva”, media penpas terus berbenah diri, diantaranya penambahan halaman, tetapi format dan ukurannya tetap dalam bentuk tabloid. Walaupun pada Tahun 1950-an merupakan episode yang relatif sulit dalam perkembangan media penerangan Angkatan Laut, tidak harus membuat Jalesveva surut. Berbagai kesulitan dapat dihadapinya, termasuk diantaranya masalah percetakan. Dalam usianya yang relatif pendek sekitar dua tahun, media Jalesveva dicetak bergantian oleh PT Pertjetakan GARDA, DHARMA, TAMPO MAS, AZ dan PT Pertjetakan KINTA. Memasuki tanggal 25 Desember 1961, mingguan Jalesveva hilang dari peredaran. Kemudian muncullah nama baru yakni “TJAKRAWALA” yang lahir pada Tahun 1962, tepatnya pada hari Senin tanggal 3 Januari 1962. Gagasan tersebut dicetuskan oleh Mayor Pelaut Ambardy, Kepala Pusat Penerangan Angkatan Laut (Puspenal) saat itu. Momentum perubahan nama ini diikuti juga dengan perubahan wajah dan penampilan, antara lain beralih ke format koran dari sebelumnya bentuk tabloid. Hari terbit pun semakin teratur seminggu sekali dengan distribusi yang menyebar ke berbagai pelosok tanah air. Tjakrawala posisinya tetap mendapat tempat penting, baik dalam rangka pembinaan ke dalam maupun keluar. Yang menarik adalah, bahwa nama Tjakrawala yang kemudian berganti ejaan menjadi “Cakrawala” sesuai EYD, dapat bertahan hingga kini, meskipun selama itu pula telah berganti beberapa kali Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut. CAKRAWALA KINI Diusia emasnya saat ini, Cakrawala hadir rata-rata sejumlah 5000 eksemplar dengan jangka waktu penerbitan tiga bulan sekali. Ia hadir menjangkau hampir keseluruh pelosok tanah air dari mulai Dephan, Lemdiklemdik, Mabes TNI, Media Massa, Perorangan, Perpustakaan bahkan hingga para Atase Pertahanan Kedubes RI di seluruh dunia. Walaupun jumlah tersebut relatif minim, namun sesungguhnya penyebaran informasi melalui media cetak di lingkungan TNI AL ini didukung pula oleh terbitanterbitan dari berbagai kotama yang ada. Sehingga dalam perkembangannya, keberadaan media massa sangat memengaruhi proses komunikasi dalam lingkungan pengabdian para prajurit TNI AL, yang tidak pernah sepi dari media informasi. Ketergantungan yang tinggi pada media massa tersebut akan mendudukkan media sebagai alat yang akan ikut membentuk apa dan bagaimana prajurit TNI AL. Oleh karena itu mengkaji dan mempelajari media massa sebagai salah satu alat dalam komunikasi massa menjadi sangat penting. Inilah tantangan mengapa kita perlu mempelajari ???V?6???76???'V??6?F?W&?V????FWF??V&??F&??GR&v??????F?V?&W&???W???p???6???F???V?&?v??F????&?F??RF????v&V?W72?FP??W6F&???v?V?v??&?F??F???7?&?B?V?GV??V&???W????&?v?6FW?&?w6??F?FF??WF???FV?GP?GV?V?????&???F??V?wV6??WB?6???????rFB?V?Vv????&v?F?&?&?w6?&???W'6W6???p?FBF??F?rF&?&W&&v??6Vv??V?GV??V??v"F?F?v????v?GR?V??r??&W'6?6???F?&v??R6?&v?? *?&VF?6???6?&v?VF?6?C2F?V?#0??#??