Media Informasi Kemaritiman Cakrawala Edisi 413 Tahun 2013 | Seite 22
LAPORAN UTAMA
22
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala
bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus
dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
peri keadilan”. Isi pembukaan Undang-undang Dasar 1945 itu
menjadi dasar dari segala bentuk keterlibatan Bangsa Indonesia
di kancah perdamaian dunia. Berbagai penugasan di bawah
bendera PBB telah dan masih dilaksanakan. Berdiri sama tinggi
dan bahu membahu bersama pasukan penjaga perdamaian
dari berbagai negara merupakan suatu kebanggaan yang tidak
terbantahkan. Demi satu kata….KEDAMAIAN…!.
LATAR BELAKANG PENGIRIMAN KONTINGEN GARUDA KE
LEBANON SELATAN
Pembentukan
UNIFIL
(United Nation Interim Force In
Lebanon) dimulai sejak awal
Tahun 70-an ketika ketegangan
di perbatasan Israel-Lebanon
meningkat, khususnya setelah
relokasi para pejuang Palestinian
Liberation Organization (PLO) dari
Jordania ke Lebanon. Para pejuang
PLO yang berada di Lebanon
melancarkan serangan gerilya
terhadap Israel. Penyerangan
tersebut direspon Israel dengan
menyerang
balik
basis-basis
pejuang PLO di Lebanon. Setelah
insiden pertama, para pejuang
PLO kembali menyerang Israel
pada 11 Maret 1978. Buntut dari
penyerangan ini ialah penyerbuan
Israel atas kawasan Lebanon
Selatan yang bertujuan untuk
memusnahkan basis kekuatan
PLO dan membuat zona keamanan
Israel di Lebanon. Dalam beberapa
hari saja, Israel berhasil menduduki
seluruh wilayah Lebanon Selatan
kecuali kota Tyre. Pada 15 Maret
1978,
Pemerintah
Lebanon
mengeluarkan pernyataan resmi
yang memprotes keras serangan
Israel ke Lebanon dihadapan
Dewan Keamanan PBB. Pada
tanggal 19 Maret 1978, Dewan
Keamanan PBB mengeluarkan
Resolusi nomor 425 dan 426 yang
mengamanatkan
pembentukan
Pasukan Interim PBB di Lebanon.
Sejak saat itulah ditempatkan
Pasukan penjaga perdamaian
untuk Lebanon (UNIFIL) sampai
sekarang.
Konflik bersenjata kembali
muncul pada Tahun 2006, dimana
para pejuang Hizbullah menculik
2 anggota Pasukan Israel. Tentu
saja penculikan itu menjadikan
ketegangan disekitar perbatasan
Israel-Lebanon
meningkat.
Pasukan Israel merespon dengan
melancarkan serangan terhadap
pejuang Hizbullah yang berada
di Lebanon Selatan dan berujung
pada perang yang berlangsung
lebih dari satu bulan. Atas
serangan tersebut, saling serang
tidak terelakkan lagi antara Israel
Defense Forces (IDF) dengan
Hizbullah.
Serangan
tersebut
sudah melewati Garis Biru (Blue
Line) yang telah ditetapkan oleh