Dunia perfilman Indonesia boleh jadi mengalami kemajuan yang cukup signifikan, terutama dalam alur cerita dan setting tempatnya. Beberapa film yang tayang pada akhir 2015 dan awal 2016 banyak dilirik karena telah memberikan nafas segar dalam dunia perfilman. Dirilis dari berbagai cerita yang inspiratif dan menggugah semangat. Proses produksi yang tentunya ‘ luar biasa ’ dari dua film di bawah ini menjadi goresan sejarah yang tidak boleh dilupakan bagi para penonton. Melihat perjuangan mereka yang tinggal di negeri orang. Dicap teroris, terasingkan, bahkan seperti dipenjara tanpa jeruji akan menggugah para penontonnya untuk lebih mencintai bangsanya sendiri. Mau tahu seperti apa penggalan kisah dalam film berlatar luar negeri? Yuk kita intip ulasannya.
Bulan Terbelah di Langit Amerika
Genre |
: Drama |
Produser |
: Ody Mulya Hidayat |
Sutradara |
: Rizal Mantovani |
Penulis Naskah: Hanum Salsabiela Rais |
Durasi |
: 92 Menit |
Pemain |
: Acha Septriasa, Abimana |
Aryasatya, Nino Fernandez, |
Rianti Cartwright |
Produksi |
: Maxima Pictures |
Rilis |
: Desember 2015 |
Sukses dengan film 99 Cahaya di Langit Eropa, rupanya membuat penulis naskah sekaligus tokoh utama dalam film ini Hanum Rais ( Acha Septriasa ), terus merilis film berlatar belakang luar negeri. Lagi-lagi, anak dari politisi Amien Rais itu menceritakan perjalanan hidupnya selama menjadi wartawan di luar negeri. Hanum, tidak hanya menyuguhkan bagaimana kehidupan orang Indonesia di langit Amerika, tetapi Ia juga menyoroti negera dengan penduduk Muslim terbesar itu beradaptasi dengan orang Amerika.
Cerita ini berlatar belakang kejadian bom WTC ( World Trade Center ) pada 11 September 2001 silam, atau yang biasa dikenal dengan peristiwa 9 / 11. Setelah kejadian tersebut, umat muslim di Amerika dipandang sebelah mata, mereka dianggap sebagai ‘ teroris ’. Peristiwa tersebut yang nantinya menjadi tantangan bagi Hanum untuk menulis sebuah artikel bertema “ Would the world be better without Islam?” ( apakah dunia lebih baik tanpa Islam?).
Hanum diperintahkan oleh Gertrude Robinson untuk mewawancarai dua narasumber dari pihak muslim dan non muslim yang menjadi keluarga korban peristiwa 9 / 11. Di waktu yang sama, Rangga suami hanum ( Abimana ) yang sedang kuliah di Wina mendapatkan tugas dari Professor Reinhard untuk pergi ke Washington, agar bisa mengikuti sebuah konferensi internasional dalam bidang bisnis. Dalam konferensi tersebut yang nantinya akan membahas seorang filantropi dunia bernama Brown Phillipus tentang “ Strategi The Power of ”.
Rangga dan Hanum pergi ke Washington dan menumpang di salah satu teman Rangga. Disitulah mereka mulai bertengkar karena kesibukan masingmasing, Rangga harus mewawancarai Mr. Brown, sementara Hanum harus mewawancarai Julia Collins ( Rianti Carthwright ), isteri dari Husein ( terduga teroris 9 / 11 ).
Pencarian terhadap satu narasumber lagi akhirnya berakhir dengan susah payah, apalagi pada saat itu sedang memperingati kejadian 9 / 11 di kompleks
48 | mediaBPP | Februari 2016